Meski hujan adalah berkah dan anugrah, namun adakalanya hujan adalah musim yang rawan. Rawan bencana bagi sebagian tempat, dan rawan penyakit bagi sebagian orang. Udara yang cenderung lebih dingin, genangan air yang bisa jadi kotor, akhirnya memicu timbulnya beberapa gejala penyakit, yang biasanya gampang menular. Salah satunya diare.
Karena usia semakin besar dan faktor imunitas yang semakin baik, beruntung anak-anak sudah jarang sekali terserang diare. Saya pun merasa lebih nyaman dengan pola makan sarapan buah yang sudah terjalani sekitar setengah tahunan. Jadinya jarang sakit. Malah Pak suami yang sering terkena gangguan pencernaan. Kayaknya perutnya tipe-tipe susah adaptasi. Makan bakso, sambel kebanyakan dikit,...diare. Makan buah berasa asem, perut protes dan jadinya bolak-balik WC. Kedinginan, masuk angin..eh larinya ke diare lagi.
Walau begitu, biasanya kalau ada salah satu dari kami ada yang terserang diare atau perut nggak nyaman, penangan pertama, pasrahkan "dapur dan kebun" dulu. Maksudnya? Sebisa mungkin obati dengan bahan-bahan di sekitar yang gampang dicari. Alasan utamanya lebih alami. Apa saja mereka?
Iya, cukup seduh teh yang kental, dan minum tanpa gula. Teh di sini akan lebih bagus teh yang non-teh celup (istilahnya teh apa yaa?) karena akan bisa lebih kental dan lebih berasa teh. Memang, pahit dan sepet-sepet gimana gitu...tapi, biasanya perut akan berasa enakan. Mungkin nggak cukup dengan satu gelas teh. Kalau memang belum ada kemajuan signifikan, ya seduh lagi aja, toh mbuatnya gampang dan cepet.
2. Kunyit alias kunir
Caranya kunyit cukup diambil sarinya, trus diminum gitu aja. Untuk takaran, kalau aku ngandelin feeling. Dan menurutku cara kerja kunyit lebih cepet daripada teh, cuma rasanya memang lebih nggak enak. Nggak pahit, tapi aneh...
3. Padukan kunyit plus Madu, atau kunyit-madu plus kuning telur.
Nah, kalau yang plus madu sering aku ujicobakan ke anak-anak. Asal madunya lumayan banyak, mereka mau...karena rasa "aneh" kunyit tersamarkan madu. Kalau yang plus kuning telur, ramuan ini pernah aku minum pas bayi Alya diare dan dia masih full asi. Jadi ibunya yang minum, nanti efeknya akan berasa ke anak. Alhamdulillah, dua kali minum, sembuh.
4. Manfaatkan tanaman jambu biji.
Kebetulan di belakang rumah, ada tanaman jambu biji. Nah, kalau pas berbuah, manfaatkan saja jambu biji yang masih muda. Cuci, dan kemudian di makan. Kalau nggak ada buah? Manfaatkan pucuk-pucuk daunnya. Bisa langsung dimakan, atau boleh juga diblender dan diambil sarinya. Rasanya? Sepet!
5. Petiklah buah Makasar.
Nah, kalau ini saya tahu gara-gara ada tetangga yang sengaja menanam. Buah makasar berbentuk butiran kecil-kecil mirip merica, dan dipercaya sebagai biangnya obat diare tradisional. Cara ngobatin pake buah ini juga gampang, tinggal petik-cuci-kupas kulit tipisnya, dan telan. Tapi jangan terlalu banyak, karena konon kalau over dosis yang terjadi justru keracunan. Cukup 3-5 biji sekali telan. Rasa buah makasar pahit, jadi bisa diakali dengan membungkusnya dengan kapsul.
Oke, selamat menikmati musim penghujan tahun ini yaa.. Semoga semua senantiasa sehat dan dijauhkan dari segala macem penyakit.
Oke, selamat menikmati musim penghujan tahun ini yaa.. Semoga semua senantiasa sehat dan dijauhkan dari segala macem penyakit.
Kalau aku, biasanya pakai daun jambu, Mbak. :D
BalasHapusHe eh. Tinggal petik. Bisa langsung kunyah.. Irit tenaga sama waktu
Hapusbermanfaat nih mba, anakku baru aja kemarin diare tp untung cuma sehari sih
BalasHapusSyukurlah mbak, kalau sudah sembuh.. Soalnya diare juga bikin panik. Apalagi klo plus muntah..lemes jadinya
HapusEh, saya tinggal di Makassar tapi di sini, kami tidak mengenal istilah buah makasar. Jadi penasaran sama buahnya :)
BalasHapusKlo di makasar..katanya namanya tambara merica mbak.. Hi..hi, nggak tau juga knp di Jawa malah jadinya buah makasar... Padahal tanaman ini bukan asli makasar juga kok.
HapusKalau aku sukanya pake kunyit mba, dikasih perasan kelapa dikit ama gula merah, kalau anakku kunyit tok, widih ga tau paitnya koyok opo itu hehe
BalasHapusaku kalau minum yg alami2 gt malah pngen muntah e. biasanya langsung pake diapet aja. hahaha
BalasHapussemua sudah saya coba mba, kecuali buah Makasar, di tempatku gak ada
BalasHapusdaun janbu biji disesep-sesep sama garam. pas masih SD itu.
BalasHapusbuah makassar, nah baru tahu ini.
Wah saya baru tahu nih ada buah makasar, mbak Sulis. Mungkin berasal dari Makasar kah? hehe..
BalasHapusBoleh nih dicoba tips nya secara saat inikan cuaca nggak tentu ya, jadi banyak penyakit yang berseliweran salah satunya diare.
Selama ini saya kalau diare minum obat aja yang praktis, tapi perlu dicoba juga resep tradisional ini karena lebih alami dan aman ya mbak :)
Hai, Mbak :)
BalasHapusArtikelnya ini menarik banget, bakalan banyak yang mengambil manfaat.
Direpost di Rocking Mama (rockingmama.id) yuk, Mbak, supaya menjangkau pembaca lebih luas.
Jika berkenan, boleh langsung ditulis di sana. Nanti akan ada tim editor yang akan memoles tulisan supaya lebih ciamik.
Tautan panduan menulisnya saya tinggalkan di identitas komentar ini ya. Terima kasih, Mbak :)