Mau Tampil Lebih Feminin? Ingat 3 Kunci Penting Ini. Beberapa waktu lalu, seorang teman, sesama ibu-ibu, entah karena apa tiba-tiba ngomong ini ke saya, "Kok..aku nggak pernah lihat mbak Lis pake rok atau gamis tho...?" Dan saya cuma bisa nyengir manis 😀
Waktu itu, kami berada di kegiatan arisan ibu-ibu kampung se RT. Acaranya non-formal, tapi beberapa ibu memang terlihat bergamis ria, ada juga beberapa ibu yang make baju rumahan biasa, sementara saya ber kemeja casual berpadu jeans. Baju kebangsaan saya selama ini.
"Ngerasa nggak pede aja... Takut terlihat aneh, makenya juga ribet kayaknya mbak " jawab saya dengan polosnya. Tapi...jeli juga ternyata ya teman saya itu.
Frekuensi saya mengenakan rok, kebaya atau gamis, memang bisa diitung dengan jari; pas kondangan nikahan aja paling. Selebihnya, saya lebih suka memadu padankan kaos -jeans, atau kemeja cewek (termasuk batik) -celana panjang untuk berbagai acara dan keperluan.
Simpel, lebih mudah bergerak, itu saja alasan pokoknya. Begitu juga dengan jilbab, lebih suka yang berbahan ringan, dengan teknik pemakaian yang mudah. Alas kaki? Sampai hari ini, sepatu kets dan sandal jepit adalah alas kaki yang ternyaman menurut saya.
Simpel, lebih mudah bergerak, itu saja alasan pokoknya. Begitu juga dengan jilbab, lebih suka yang berbahan ringan, dengan teknik pemakaian yang mudah. Alas kaki? Sampai hari ini, sepatu kets dan sandal jepit adalah alas kaki yang ternyaman menurut saya.
Niat untuk menanggalkan baju kebangsaan dalam waktu dekat ini, memang belum ada. Masih nyaman dengan duet kaos/blus-celana panjang. Tapi..sepertinya bolehlah kalo sedikit beranjak, yang lebih dewasa.
Berselancarlah saya di dunia maya. Pengen menemukan sesuatu yang berbau feminin, tapi tetap terlihat simpel dan makainya nggak ribet. Untung nemu situs yang koleksinya oke banget. Coba deh mampir ke hijub.com. Kebetulannya lagi, pas lagi banyak promo harbolnas hijub. Masih ingat Harbolnas kan? Hari Belanja Online Nasional. Jadi pas tanggal cantik 12-12-2017 HIJUB akan memberikan diskon harbolnas hingga 50%. Lumayan banget kan ya. Makanya, pilih-pilih dari sekarang nggak ada salahnya, nanti pas hari-H, tinggal eksekusinya.😊
Kunci Ketika si Tomboi Mau Terlihat Lebih Feminin
Banyak fakta menunjukkan penampilan seseorang itu seringkali ditentukan lingkungan. Saya punya temen, pinter sekali dandan, cantik dan "begitu perempuan". Ternyata, saudara kandungnya perempuan semua. Jadi kalau saya tumbuh menjadi perempuan yang males ribet dalam hal penampilan, mungkin karena kakak saya cowok semua.
Komentar teman saya di awal cerita tadi, mau tak mau menyentil saya. Ok lah, mungkin frekuensi saya untuk tampil feminin memang harus ditambah. Untungnya, saya sepenuhnya sadar, mengubah style tomboy ke feminin itu nggak cuma mengubah tampilan luar aja, nggak cuma ganti "bungkusnya" doang. Tetep harus ada sikap-sikap yang harus di jaga. Misalnya:
Lebih Rapi
Feminin kan identik dengan sesuatu yang rapi, wangi. Berarti setrika bajunya harus lebih licin lagi, trus lebih tlaten. Klo make up tebal saya memang nggak suka. Ya, minimalis tapi cantik gitu aja lah.
Jaga Postur Tubuh
Pernah nggak nglakuin ini? Kalo saya, kayaknya pernah 😊
"Lha..ni anak pake high hells jalannya kayak make sepatu kets" Atau "Pake rok...tapi langkahnya panjang-panjang sekali"
Bisa banget lho dua hal tadi kejadian. Biasanya faktor lupa karena nggak biasa. Makanya, ketika si tomboi pengen tampak lebih anggun, yang tetep harus diingat adalah jaga postur tubuh.
Jaga Sikap
Feminin itu identik dengan sesuatu yang lemah lembut, pelan dan nggak kasar. Saat sedang berada dalam tampilan yang feminin, berarti nggak boleh lagi bersikap yang semau gue. Trus Harus lebih kalem. Senyum..nggak ketawa-ketawa ngakak gitu.
Eh, tapi jujur nih..saya bakalan berubah ke tampilan femininnya tergantung situasi aja kok. Saat kondisi menuntut saya untuk tampil lebih girly. Soalnya, klo dipaksakan juga nantinya malah jadi capek dan aneh. Klo kamu cewek, tipe yang mana, tomboi atau feminin? Klo kamu cowok, boleh nanya dong klo diajak jalan, asyikan yang mana?
Cantik koleksinya lis.
BalasHapusBetul, meski tomboy, sekali-sekali bolehlah tampil feminin. pas kondangan manten misalnya hehehe...
Aku dulu tuh tomboy abis, mb. Bahkan pas SMA pernah ketauan guru manjat pager depan pas classmeeting. Parahnya ibuku juga ngajar disana. Dulu rambutku bondol. Cepak. Kuliah pake rok emang karena seragam ( Akper). Kepaksa
BalasHapusMakanya kawanku pada kaget liat aku sekarang... Hahaha
sama mba, saya juga jarang pake rok atau gamis, celana lebih simpel. tapi sekali waktu pake juga sih... biar keliatan perempuannya hehehe
BalasHapusSaya juga lebih senang pakai celana panjang atau kulot dibanding gamis atau bawahan rok, mbak. Alasannya supaya gampang kalau bonceng motor. Tapi beberapa bulan belakangan kalau acara di sekitar rumah saya berusaha pakai bawahan rok, karena ibu-ibu tetangga hampir semuanya pakai gamis atau rok.
BalasHapusIya nih saya harus perbanyak stock gamis dan rok, mumpung ada Halbonas nih, yuk belanja :)
aku tuh rada tomboy dulunya, tapi seiring usia malah lebih suka sama yang feminin hehehe
BalasHapusAku seimbang aja, tergantung suasana juga kalau kira-kira siapa yang bakal hadir jadi lebih pada menyesuaikan saja
BalasHapusutk etika jalan juga kalau lagi hak tinggi berusaha lebih feminim lah dr pd nyungsep hehe
istri saya suka banget gaya minimalis beginian, untung sayanya juga suka wkwkwkwk
BalasHapus*kabur ke maluku*
kunci poin ketiga yang seyogyanya bisa memancarkan aura cantik luar dalam mah ya
BalasHapusjadi followernya ah
BalasHapusmau pake apapun cewe tetep cakep lah
BalasHapusUdah nggak tomboy lagi. Jaga image biar gak ditiru anak. :'D Prosesnya luar biasa sih. :D
BalasHapus