Minggu, 3 Februari, untuk kedua kalinya kami mengajak raka menikmati liburan di Kebun binatang Gembiraloka. Kunjungan pertama, beberapa bulan lalu saat Raka berusia sekitar 7 bulan. Sayang, sepertinya raka tak begitu menikmati kunjungan pertamanya (hanya rusa yang bisa membuatnya tertawa, serta beberapa binatang bergerak dan berwarna mencolok yang bisa membuatnya tertarik). Di kunjungan kedua kali ini, kami berharap, Raka bisa menikmati kebersamaan bersama kedua orang tuanya sekaligus belajar mengenal alam sekitarnya yang maha luas (abis klo di rumah, adanya cuma ayamnya bude, anjingnya tetangga, sapinya tetangga)
Diiringi hangatnya sinar mentari, sekitar pukul 8 kami berangkat. Maklum, jarak yang harus kami tempuh cukup jauh. Kebun binatang Gembiraloka berada di tengah kota Jogja, sementara kami tinggal di kaki Merapi, 17 Km dari pusat kota. Sepanjang perjalanan, untung Raka tertidur lelap, hingga ia tak perlu merasakan beberapa titik kemacetan yang harus kami lalui.
Kebun binatang masih cukup sepi ketika kami sampai, kalau tidak salah sekitar pukul sembilan. Oh..iya, begitu sampai parkiran, raka langsung bangun, tapi dengan tampang yang masih agak bingung (“kita di mana sih ?”) Lumayan, tak perlu antri untuk membeli kartu tanda masuk. Delapan ribu rupiah, untuk satu karcis. Berarti kami harus membayar Rp. 16.000, untuk aku dan suamiku, sementara Raka gratis karena masih dibawah 5 tahun.
Secara garis besar, ada beberapa daya tarik yang ditawarkan kebun binatang ini meliputi: koleksi berbagai satwa (termasuk aquarium ikan2, pertunjukan aksi binatang, yang bisa diakses secara gratis), taman bermain dengan aneka mainan, serta taman yang dilengkapi dengan gua2 buatan. Beberapa fasilitas penunjang juga disediakan, seperti kereta kelinci dan bebek air.
Seperti yang kami duga dan kami harapkan, kunjungan kedua kali ini, Raka sudah berubah. Di beberapa kandang (terutamakudanil dam ikan) Raka enggan diajak beranjak saat asyik melihat binatang, dan kami harus mengalihkan perhatiannya. Puas melihat binatang.......ngapain yach??! Akhirnya kami memilih becak air. Dengan Rp.5000, kami bisa menyewa 1 buah bebek2an, dan berkeliling kolam buatan yang terletak ditengah2 obyek wisata ini. Lumayan capek, karena lama sekali kaki tak digunakan untuk mengayuh...tapi puasss...!!!
Tak di sadari, matahari semakin tinggi. Raka juga sudah terlihat capek & ngantuk. Karena masih ada agenda berikutnya, yaitu mampir ke rumah simbah di Bantul, tengah hari kami meninggalkan kebun binatang dengan berbagai rasa, capek di badan ;tapi pikiran cukup segar!! Semoga liburan kali ini mendatagkan banyak manfaat, terutama untuk Raka.
Posting Komentar
Posting Komentar