Raka Masuk Taman Batita

1 komentar

Menyadari lingkungan rumah kami yang minim anak-anak sebaya Raka, dan takut itu mempengaruhi perkembangan kemampuan verbal serta psikologisnya, akhirnya mulai tahun pelajaran ini raka kami daftarkan untuk mengikuti kelas batita di TPA An Nuur, Sleman, yogyakarta. Memiliki kemampuan sosialisasi yang lebih baik, serta potensi-potensinya dapat terstimulasi lebih baik, itulah harapan kami.

12 Juli kemarin, hari pertamanya mengenal lingkungan sekolahnya. Meski TPA tempat ia belajar menerapkan sistem full day dari senin sampai sabtu..untuk tahun ini kami memilih kelas insidental dulu. Untuk tahap awal, Raka hanya masuk di hari sabtu, dengan tarif harian, yang nanti diakumulasi di akhir bulan. Jalan tengah. Biar Raka tidak tercerabut dari lingkungan rumah, namun ia juga punya kesempatan bersosialisasi di luar . Ngirit ongkos juga.. (karena kami juga harus membayar si mbak yang bertugas jagain Raka kala ditinggal ayah-ibue kerja, ngangkat jemuran di kala hujan) Itulah alasan kami...

Hari pertama di sekolah, raka diantar sama ibu. Tas baru, sepatu baru, kaos baru...cakep pokoknya J Begitu sampai..raka langsung diajak kenalan sama teman barunya (tapi ibu lupa namanya siapa). Beberapa ustadzah sudah standby...menunggui beberapa anak yang masih sarapan atau makan snack. Naluri penjelajahnya mulai timbul; raka mulai berani menjelajahi lingkungan sekolah, tapi ya itu...tangan ibu digandeng, atau kalau ga gitu ibu ga boleh jauh2 dari raka.

Nggak sampai lima belas menit, raka mau membaur ma teman-temanya..ikut duduk sambil mainin pigeon mag2 yang ia bawa dr rumah. Ibupun sembunyi sambil bilang ke ustadzah “mbak..Raka saya tinggal ya”. EE..ternyata raka masih inget klo ia sama ibue...dicari...tapi nggak ketemu. (lha ibu ngumpet dibalik tembok). Nangisss!!! Huaa..Hua... trus dialihkan perhatiannya ma bu ustadzah...diem deh! Ibu bisa tersenyum.... “ibu berangkat kerja dulu ya ka...” (dalam hati tentunya).

Dikantor, ibu kok ya tetap kepikiran Raka.. ditempat baru, apakah ia banyak menangis, apakah ia mau makan, apakah ia mau berbaur dan bermain bersama teman-teman. Sesuai kesepakatan, ayah yang bertugas menjemput Raka, karena kantor tempat bekerja ayah cukup dekat dengan sekolah Raka. Via sms ibu wanti-wanti ke ayah...”yah, nanti klo pas jemput, tanya ke ustadzahnya..raka eek ga, nakal ga, mau makan ga, trus mau gabung ma teman-temannya nggak”.
Begitu pukul dua siang, bergegas ibu cabut dari kantor. Tidak sabar menunggu sms dan cerita ayah saat jemput Raka. Kangen dengan Raka juga tentunya.. dijalan menuju rumah, hp ibu berbunyi...penasaran, langsung ibu buka”Raka tak jemput langsung nangis. Td bangun tidur. Blm eek, maem dikit, sekarang lg dibikinin mie. Tdr 1 jam, mau maen ama temenne” sender: ayah
Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

1 komentar

  1. Wah pengen juga deh masukin Awang ke TPA biar belajar bersosialisasi,N pastinya bisa tambah pinter....selamat yah mas Raka

    BalasHapus

Posting Komentar