Pengalaman Wisata ke Pantai Pok Tunggal Gunung Kidul

Posting Komentar
Pantai!! Hmm....sungguh menggoda untuk dijadikan destinasi wisata keluarga. Beberapa waktu yang lalu kami mengunjungi pantai Pok Tunggal. Sebenarnya ini adalah kunjungan pertama kami. Hanya berbekal sedikit referensi dari tetangga, sebelum adzan subuh berkumandang, meluncurlah kami menuju salah satu kabupaten di sisi timur Propinsi Yogyakarta. Here we come, Gunung kidul!

Pagi yang berkabut, jalanan yang berkelok serta puluhan tanjakan serta turunan tajam, membuat suami saya harus ekstra hati-hati mengendalikan laju kendaraan. Pantai Pok Tunggal terletak sejalur dengan beberapa kawasan pantai di Gunungkidul. Dinamakan Pok Tunggal, konon karena keberadaan sebuah pohon yang memang menjadi ciri khas pantai tersebut.

Pok, dalam bahasa Jawa berarti cabang, sementara tunggal artinya satu. Biaya untuk masuk obyek wisata ini sangat terjangkau, cukup Rp.10.000/orang, termasuk asuransi. Dengan satu tiket di tangan, pengunjung sudah bebas menikmati pesona beberapa pantai lain yang terletak satu baris, seperti Pantai Baron, Kukup, Krakal, Drini, Sepanjang, Pulang Sawal, Sundak dan juga Pantai Indrayanti. 

Diantara deretan pantai Gunung Kidul, Pok Tunggal termasuk pantai baru. Mungkin karena itu juga, akses masuk menuju lokasi pantai cukup sulit ditempuh, terutama pengguna mobil jenis city car seperti kami. Kami harus melewati jalanan berbatu, sempit, dan berkelok. 

Sungguh perjalanan yang tak kami duga sebelumnya! Sempat pula suami uring-uringan gara-gara bagian bawah mobil yang sedikit peyok terantuk batuan kapur, tapi mau bagaimana,mau belok tidak mungkin, karena jalanan sempit. Pilihan satu-satunya adalah melanjutkan perjalanan.

Begitu menemukan lahan yang memungkinkan untuk memarkir mobil, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Hamparan pantai sudah tampak di depan mata, tapi jarak yang kami tempuh masih sekitar 400 meter lagi dengan menuruni jalan batuan kapur. Yeah, hitung-hitung olahraga😁😁



Sekitar pukul 7 pagi ketika kami benar-benar menapakkan kaki di bibir Pantai Pok Tunggal. Suasana pantai sudah cukup ramai. Tampak puluhan tenda dumb berdiri, dan anak-anak muda yang tengah menikmati suasana pagi. Teringat kendaraan yang kami parkir di 3/4 perjalanan tadi, hanya sejenak saja kami menikmati pantai ini. Satu hal yang kami pelajari hari ini: pelajari medan sebelum melakukan perjalanan!
Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

Posting Komentar