Pengalaman Jalan-jalan Ke SKE ( Sindu Kusuma Edupark) Jogja

4 komentar
S KE, apaan itu? Sengaja, biar pada penasaran. SKE adalah kependekan dari Sindu Kusuma Edupark, wahana wisata baru di Jogja yang baru di soft launching akhir Desember 2014 kemarin. Yeah, bisa dibilang masih kinyis-kinyis lah! Lokasinya? Gampang sekali di cari, karena berada tak jauh dari pusat kotanya Jogja. Sindu Kusuma Edupark terhampar luas di Jl. Magelang km 3, Jambon, Sleman. 

Meskipun hanya 10 menitan dari rumah, tapi baru Sabtu kemarin kami sempatkan diri untuk mengajak anak-anak main ke sana. Oh, ya...disaat postingan ini saya tulis, jam operasional SKE hanya di sore hari, mulai pukul setengah 4 sore sampai pukul 11 malam. 

Makanya, untuk kesana saya milih jam strategis aja..setelah anak-anak tidur siang, mandi, trus makan sore. Sekitar pukul 5 petang saya, suami, beserta dua krucil Raka dan Alya sampai di lokasi. Mungkin karena malam minggu, sore itu SKE ramai banget. Antrean di loket pembelian tiket pun mengular, puanjanggggg dan lama. Wah, kalau sudah begini, si ayah saja yang maju berperang. Anak-anak, foto dulu aja yuk!!

wisata Sindu Kusuma Edupark Jogja


Informasi yang kemudian saya dapatkan setelah si ayah menyelesaikan antrean panjangnya adalah sebagai berikut: Untuk masuk ke wahana bermain ini, setiap pengunjung dikenai tarif 15 rb perorang. Alya yang masih dibawah tiga tahun, masih belum dikenakan charge tersendiri. 

Sistem tiket yang digunakan adalah sistem prabayar. Bentuk tiket menyerupai kartu ATM, harga yang harus kami bayarkan untuk tipe family(karena 1 tiket untuk saya, suami, dan Raka) untuk aktivasi pertama adalah minimal 100ribu dan maksimal 500 ribu.

Nantinya, kartu inilah yang akan kami gunakan untuk bisa menikmati berbagai wahana yang ada , dan bisa diisi ulang kalo dibutuhkan di dalam sana. Misalnya sisa, bisa diuangkan kembali di loket refund yang juga sudah tersedia. Begitu katanya...

Let's go! Begitu memasuki wahana wisata, nuansa ke Jogja-an terasa begitu kental. Lha gimana wong kita langsung di sambut galeri pernak-pernik Jogja Miro** batik yang begitu terkenal. Kalau langsung mau belanja, boleh...tapi kalau saya, ya lewat dulu saja. 

Setelahnya, pengunjung dipersilakan mengambil welcome drink, masing-masing sebotol jus buah. Yang pertama saya lihat adalah merk dan produsen, baru komposisinya. Oo....pantesan, dari Malang rupanya. Seingat saya produsen minuman inilah juga sekaligus investor dari wahana bermain SKE ini.

Wow..viewnya lumayan. Pandangan pengunjungpun pasti langsung tertuju pada patung raksasa, miniatur candi Borobudur dan juga Prambanan yang sore itu banyak dipakai untuk berselfie ria. 

Meskipun tak begitu jauh dari hiruk-pikuk kota Jogja, nuansa alam di tempat ini masih begitu terasa. Pemandangan gunung Merapi dan Merbabu yang berdiri kokoh, nampak di depan mata. Di tambah lagi lampu-lampu cantik yang makin menarik di saat senja seperti ini. Sekilas, untuk kedepannya nanti sepertinya SKE ini akan berformat seperti Jatim Park atau Batu Night Spektakuler di Batu, Malang. Tapi berhubung yang di Jogja ini masih baru, yang terlihat ketika kami kesana kemarin adalah pembangunan wahana baru dan fasilitas-fasilitas pendukung dibeberapa titik. 

Oke, berbagai permainan di depan mata. Siapa mau mencoba? Jujur sih, saya kepengan bianglala super besar yang ada didepan...seumur-umur belum pernah soalnya, tapi ternyata Raka ndak berani. Takut jatuh, katanya. Halah! Ya sudah, ibu pun harus mengalah. "Mau naik kuda..." pinta Alya, si kecil. Untung, tadi mbawa troli....kalo ndak, kasihan kalo dia harus jalan ditempat yang begini luas. Klo saya mesti gendong, waduh, ndak kuat punggungnya kalo kelamaan. Mau tak mau tujuan kami berikutnya adalah Komidi putar... 

Oh, ya...beberapa wahana permainan yang sore itu siap dinikmati pengunjung seingat saya, ferris wheel atau atau bianglala raksasa tadi, sepeda UFO, sepeda egrang,kereta mini, mobil listrik, kereta mini, mangkuk putar, komidi putar, trampoline dan juga bumper car. Sebetulnya masih ada yang tengah dalam persiapan, yakni cinema 7 D...tapi kata mbak-mbaknya yang jaga, dimulainya baru bulan februari. Untuk bisa mencoba permainan-permainan tadi, tarifnya berapa ya? Ternyata berbeda-beda, tarif termurahnya sih 15ribu rupiah per orang. 

Aih, senangnya Alya bisa naik kuda. Meski kuda komidi puter aja... Untuk durasi sekitar 5 menit, biaya yang harus dibayarkan 15ribu rupiah. sementara Raka, memilih bumper car ...tapi nanti setelah maghriban saja. Bergegaslah kami ke Musholla, meskipun agak kecewa juga pada akhirnya. Rupanya ukuran musholla tidak sebanding dengan luasnya lahan dan jumlah pengunjung yang ada. Satu musholla berukuran sekitar 4x3, dengan 1 kamar mandi pria, 1 kamar mandi putri dan beberapa kran untuk berwudhu. Imbasnya, begitu banyak waktu terbuang hanya untuk mengantri kamar mandi-wudhu-dan mendapatkan tempat untuk sholat. 

SKE semakin malam semakin cantik saja. Rupanya ini alasan kenapa tempat ini hanya beroperasi di sore-malam saja. Lighting atau seni tata cahaya dan lampu menjadi daya tarik sendiri bagi wahana bermain ini. Upps, antrian yang cukup panjang terjadi di depan wahana bumper car. Yeah, sabar...sabar, memang harus antri kan? Rencananya, hanya Raka dan ayahnya yang akan bermain, 1 mobil untuk berdua, dengan tarif 20.000 rupiah. 

"Seruuuu, buuu!, komentar Raka usai bermain bumper car. Maklum, ini pengalaman pertamanya. Setelah itu, kok sepertinya sudah malam ya...Alya juga sudah merengak "uyang...." alias minta pulang. Ah, ya sudah...besok kapan-kapan lagi mengelilingi tempat ini, sekalian nunggu proses pembangunannya selesai. Sebelum benar-benar pulang, mampir ke loket refund dulu...mbalikin kartu, dan mengambil sisa saldo yang sepertinya masih ada. 

"Ibu, ini kartunya saya terima kembali....sisa saldo nol ya bu, silahkan dicek kembali...ini print out atau struknya," kata mbak-mbak yang jaga di loket refund dengan ramah. Upps...salah hitung ternyata saya. Berikut ini alur penggunaan dana 100 ribu yang tadi di bayarkan si ayah di loket masuk sore itu: 
 - masuk. 3x15.000 = 45rb
 - komidi putar. =15 rb
 -bumper car. =2x20.000

Lah, bumper car ngitungnya perkepala tho. Saya kira berdasarkan jumlah mobil yang dipakai. Tapi ya sudahlah....btw, cepet juga ya uang 100 rb nya terbelanjakan. Kalau dihitung-hitung, kok sepertinya lebih hemat kalau pake sistem terusan ya, mbayar berapa gitu...tapi bebas bermain apa saja sepuasnya. Kalau ada embel-embel edupark...nuansa pendidikannya juga belum begitu kelihatan. Masih samar-samar. Tapi mungkin karena masih dalam pembangunan.

Denger-denger sih, obyek wisata ini akan benar-benar siap dan di Grand launching 14 Februari mendatang. Ada banyak pembenahan dan perbaikan nggak ya? Hmmm...kita tunggu saja.
Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

4 komentar

  1. wuih..anyar maneh to lis? cedhake monjali apa? *bingungmodeON* hihihi..troli...troli...nek ora ya pijetan rong dina rong wengi...

    BalasHapus
  2. Iyo mbak....baru. Bukan monjali, Jl magelang, kidul ringroad mb..barat jalan. Klo dari jl.godean ke utara (yang tembus ke jl kabupaten)

    BalasHapus
  3. wah tempat wisata baru ya mak... apik yo? jogja tambah rame ya :) informatif tapi sayang fotonya kurang... :)

    BalasHapus
  4. Iya mb, kesananya bw 2 anak...satu minta ngalor, satu ngidul...jadi kamera dianggurin di tas. Nggak sempat ambil gmbr...he..he

    BalasHapus

Posting Komentar