Menghabiskan Setengah Hari di Kawasan Wisata Kopeng

15 komentar

taman wisata kopeng semarang
Area kolam renang masih sepi. Maklum, masih pagi, masih dingin

Taman Wisata Kopeng

Pagi itu kawasan Kopeng masih sepi....Rrrrrhh...dingin banget!! Tapi sumpah, saya suka dingin yang seperti ini, menusuk tulang, tapi seger!

Ternyata kami terlalu pagi dari Jogja, hingga akhirnya baru setengah tujuh pagi kami sudah sampai Taman Wisata Kopeng. Hi..hi, memilih berangkat sepagi mungkin adalah salah satu strategi kami menghindari macet. Meski hari libur, rupanya lalu lintas dari Jogja-Magelang-Pertigaan Canguk-Jalan Kopeng pagi itu lancar jaya. 

"Tadi belum ada yang jaga kan?"
"Belum Pak"
Tanya seorang bapak separuh baya. Gerbang tiket memang belum ada yang jaga. Jadinya kami membeli dari pak security, @10.000, plus parkir 5000. Pake tiket resmi kok, jadi bukan pungli.

Musik berirama rancak, menghentak keras dari salah satu sudut taman. Ada kegiatan senam rupanya. Ibu-ibu semua, entah dari organisasi mana.

"Wedang ronde bu...atau tempe kemul..? Kalau mau istirahat di penginapan..bisa juga bu" seorang ibu-ibu mendekati saya sambil membawa daftar menu makanan dan minuman. Para penjual/pemilik warung aktif sekali di sini. Tanpa sungkan-sungkan mereka menawarkan menu warung makan mereka.

"Nembe dugi Bu...nanti saja" jawab saya. Saya lanjutkan lagi nganterin anak-anak berkeliling taman. Biasa...nyari perosotan dan ayunan. Ya iya lah, barusan juga datang..masak langsung mau pesen minum dan makanan. Ada enaknya juga dengan sistem berdagang yang aktif gini, pengunjung tidak perlu repot-repot nyari warung, tapi nggak enaknya kalau pedagang terlalu "mengejar" pembelinya, yang ada malah risih. Eh..nggak mau nyerah, ternyata si ibu tadi menghampiri pak Suami yang barusan keluar dari toilet.

Nah..kalau laki-laki mah, nggak tegaan. Kena juga teknik marketingnya ibu tadi. Akhirnya suami pesan sarapan, 1 porsi sate kelinci @25ribu, nasi goreng @10.000, wedang ronde @5000, jeruk panas @3000 satu piring tempe balut tepung 5 ribu, isi lima biji. Itungannya murah, soalnya udah termasuk biaya sewa tikar untuk makan.

harga tiket masuk kopeng
Bengong nunggu pesanan datang


Kelar acara makan, namanya ngajak anak-anak, acara main ayunan tetap favorit. Padahal sebenarnya banyak sekali ragam permainan yang ada di sini. Nggak hanya waterboompaint ball, ATV..bahkan bisa juga  keliling area wisata  dengan berkuda. Tarif untuk sekali keliling, tergantung rute yang dipilih..mulai 30 sampai 80 ribu. Berkali-kali anak-anak ditawari oleh  bapak yang menyewakan kuda tunggangan , tetapi jawaban kedua anak saya tetap sama.."nggak mau..." Tetep kekeh..ayunan aja!! #anakngirit.

wisata keluarga di taman wisata kopeng


Sementara anak dan suami sibuk ayunan, saya mending mlipir..lihat yang cantik-cantik. Bunga maksudnya! Bener deh...buat para pecinta tanaman hias maupun tanaman buah-buahan, di sini surganya. Ada deretan kios berjejer yang semuanya terlihat menggoda. Saya yang biasanya nggak tertarik dengan tanaman hias aja, tumben-tumbenan mbeli yang model digantung. Murah, @10.000, sudah termasuk pot dan kawat penggantung.

kios bunga di obyek wisata kopeng
Deretan kios bunga, tinggal pilih sesuai selera


Cantik-cantik
"Selain taman...apalagi ya Pak yang ada di sini?" tanya saya ke seorang penyewa kuda. 

"Oh..ikutin jalan ini saja mbak, nanti sampai kampung bunga, atau air terjun umbul songo"

"Terimakasih Pak.."

Ini memang bukan pertama saya ke Kopeng. Dulu pernah, sekitar 2005 atau 2006..jadi udah lama banget. Sekarang, balik ke sini sudah banyak perubahan, sudah beda pengelola, jadi wajarlah kalo pangling.

Umbul Songo Dulu, dan Kini

Setelah puas mainan ayunan, akhirnya kami sepakat pindah lokasi. Umbul songo tujuan kami berikutnya. Sambil menikmati suasana, dari taman bermain kami sengaja jalan kaki, hinga kemudian sampai juga saya di pos penarikan retribusi.

"Sudah nggak ditarik karcis kok mbak..sekarang.  Mari saya antar." Seorang pemuda membuntuti kami dari belakang sambil membawa segulung tikar. Sepanjang jalan, Mas yang saya nggak ngerti namanya (mau nanya ga enak) banyak bercerita tentang kemunduran air terjun semenjak dipindahkelolakan, dan dijadikan kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu.

"Sudah sepi sekarang.., jauh banget dengan kondisi awal 2000an dulu...
Awas, adiknya digandeng saja...licin soalnya" tambah mas-mas tadi melihat Alya yang nyaris terpeleset.

Untuk mencapai air terjun Umbul Songo, kami harus menyusur jalananan setapak sekitar 300meter, dengan kondisi beberapa diantaranya rusak, hingga terlihat becek dan licin. Meski begitu, disinilah kami bisa merasakan suasana hutan yang sebenarnya.

medan jalan menuju umbul songo kopeng
Medan jalan untuk ke Umbul Songo

Air terjun, dengan ketinggian sekitar 15 m

Meski musim hujan, debit air terjun Umbul Songo tak begitu besar, katanya karena air banyak dimanfaatkan penduduk di atas bukit untuk menopang kebutuhan mereka akan air bersih. Tak jauh dari air terjun, terdapat bekas kolam renang yang kondisinya sangat memprihatinkan. Rusak parah. Ada pula pohon beringin dengan beberapa mata air, yang konon dipercaya mampu memiliki khasiat obat. Ah...untuk yang itu, kami milih skip..lanjut ke tempat berikutnya.

Menyusuri Dusun Dukuh, "si Kampung Bunga"


Silakan masuk, dan temukan puluhan kedai tanaman bunga dan sayur di dalamnya

Dusun Dukuh, terletak sekitar 1 kilometer dari kawasan Taman Wisata Kopeng. Agar lebih hemat tenaga, kami lebih memilih menyusuri kampung ini dengan kendaraan. Sesuai dengan julukannya, di sinilah para petani-petani bunga membudidayakan tanaman mereka dan menjualnya langsung kepada pengunjung yang tertarik.Keuntungannya, tentu saja di sini lebih murah dan lebih banyak pilihan.

Benih tanaman, tinggal mindah. Murah-murah
Selain bunga, tentu saja benih sayuran. Bagi pecinta tanaman sayur, di sini banyak sekali dijual bibit berbagai tanaman sayur dengan ukuran yang berbeda-beda. Ya, teknisnya kita tinggal mindah ke pot atau polibag saja. Berhubung saya sudah membeli bunga di area taman, di kampung bunga ini saya membeli beberapa jenis tanaman sayur seperti brokoli, tomat, seledri, dan sawi. Murah banget! 100-250 rupiah perpohon. Sama permen aja mahalan permen kan?

Menikmati Ketinggian dari Gardu Pandang Cuntel.

Satu jalan utama di kampung ini, kalau kita ikuti sekitar 3 km akan sampai pada base camp atau jalur pendakian Merbabu via Cuntel. Sebelum mencapai base camp, di sisi kanan jalan kita akan menemui sebuah bangunan kecil yang dimanfaatkan untuk melihat panorama. Saat cuaca mendukung, maka Gunung Telomoyo dan Gunung Andong akan terlihat jelas.


Sayang..Gunung Andong dan Telomoyo tertutup kabut

Nggak terasa, hari semakin siang. Anak-anak sudah ribut untuk pulang. Setengah hari yang lumayan melelahkan, tapi bener...paru-paru dan mata saya seger, habis banyak sekali view-view alam yang benar-benar menyejukkan.


Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

15 komentar

  1. Mb sulis ngingetin aku ma angetnya tempe kemul plus ceplusan lombok rawit ijo huaaaa
    Ditambah ronde asyik ni buat tempat sedingin kopeng
    Oya takkira dulu kopeng ini karena nbanyak jamur kupingnya
    Soale mamiku suka beli oleh2 jamur klo abis dari sini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jamur? Kok kmrn aku nggak liat ya Nit. Weruhe wortel..njualnya plus pohonnya..jadi kliatan fresh

      Hapus
  2. tempatnya seru ya buat ajak anak-anak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang bagian taman, lumayan untuk anak2. Apalagi anak-anak saya mba...selama masih ada ayunan dan prosotan, mereka betah☺

      Hapus
  3. Dulu sekali pernah ke Kopeng mbak Sulis, jaman belum menikah :)

    Sekarang sudah berubah banyak, semakin bagus :)

    Iya ternyata sate kelinci tetap jadi favorit ya sejak dulu, tapi kami nggak sempat makan ini waktu kesana karena nunggu lama, antrinya banyak. Hanya sempat makan bakso, itupun cepat dingin kuahnya terkontaminasi udara dingin disana :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ganti pengelola mbak. Sekarang yang megang PT KAI katanya klo yang bagian taman. Klo yang air terjun...bagusan dulu..klo sekarang malah kesannya angker

      Hapus
  4. Kopeng? wis tau mrene durung ya?

    beli wit wortel lis? daunnya kriting cakep buat pajangan y.

    aku mau wedang rondenya lis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tukune sledri mbak..sama brokoli dan sawi..itu tak tanem blkng rumah ☺☺

      Hapus
  5. Ajak anak2 ke sana pasti seru. :D Sekalian belajar

    BalasHapus
  6. Pengen ...! Bagus banget tempatnya!

    BalasHapus
  7. Di sini, anak2 bisa bermain sambil belajar. ^_^

    BalasHapus
  8. Asma pasti suka diajak ke sini. :D Tempatnya keren

    BalasHapus
  9. Air terjunnya kayaknya biasa aja ya mba. Tapi pemandangan yang di ketinggian itu keren banget.

    BalasHapus
  10. Terimakasih telah berkunjung Ke Taman wisata Kopeng kami terus berbenah diri di bawah manajemen Pusat Koperasi Karyawan Kereta Api Jawa Tengah

    BalasHapus

Posting Komentar