Lagi Takut Sama Belek.

5 komentar


Bener, ini sekedar postingan curhat. Berhari-hari bersihin broken link di blog yang ternyata luar biasa banyak, dan akhirnya selesai juga. Tapi ini ada satu PR..lagi berusaha menjauh dari salah satu penyakit mata.
mata merah terkena belek

Awalnya, saya mengira kalau musim hujan seperti ini, yang banyakan muncul adalah virus flu atau masuk angin. Efek kedinginan. Tapi ternyata anggapan saya salah, karena tempo hari saya menjumpai ponakan, Ra duduk di depan pintu rumahnya, disaat anak-anak lain sibuk di sekolah. Rumah kami memang bersebelahan.

Saya : kok nggak berangkat, libur?
Ra.    : beleken...

Oh. Jawaban singkat, tapi "menakutkan". Iya, karena berdasarkan pengalaman di masa lalu, penyakit belekan gampang sekali menular. Ditambah lagi ketika nganter  Alya di PAUD dan dibilangi kalau ada salah satu temannya  si B ndak berangkat karena belekan. Haduh...lagi musim beleken apa ya? Ada yang belum tau apa itu beleken? Intinya penyakit mata. Bahasa medisnya konjungtivitis. Kalau sudah kena, mata akan merah, berair, gatal, silau dan kalau pagi susah melek, karena mata tertutup kotoran mata. Media penularannya, bisa lewat udara, jadi cepet.

Saya memang agak parno dengan penyakit ini. Pernah punya pengalaman nggak enak banget soalnya. Jaman SMA, pernah satu rumah terkena beleken secara bergilir, dan saya terkena pas ulangan umum. Menyiksa banget! Untungnya sih pas hari terakhir..tapi sempat juga ngalamin mata yang gatal luar biasa, tapi harus tetep bisa mbaca soal. Tapi karena itu juga kemudian jadi antisipatif. Sebisa mungkin ndak tertular, karena biasanya kalau dalam satu rumah ada yang kena, akan ada korban berikutnya. Dan ini yang saya lakukan dalam hari-hari belakangan ini:

Hindari/minimalisir kontak mata dengan penderita.
Ini kedengarannya agak kejam, karena kesannya kita jadi mengasingkan orang lain. Tapi apa boleh buat. Bahkan untuk sementara anak-anak saya wanti-wanti, mbak Ra beleken..nggak main sama dia dulu. Kalau yang kena orang dewasa, biasanya udah tahu diri, dengan nggak keluar-keluar atau make kacamata agar kuman penyakit nggak semakin menyebar. Tapi kalau yang kena anak-anak, itu yang susah.

Makan Tape.
Ada hubungannya? Nggak tahu. Nyari-nyari, nanya di google juga nggak nemu. Cuma dulu pernah dibilangin tetangga.." kalau musim belek...banyak makan tape aja, biar nggak kena.." Sepertinya ini hanya mitos, alias hoak yang mungkin diciptakan pedagang tape. Entahlah.

Jaga kebersihan mata.
Kalau kemarin-kemarin agak-agak cuek dengan gejala gatal-gatal pada mata, sekarang jadi lebih peduli. Apalagi kalau mata terlihat merah, manfaatin aja sirih belakang rumah. Rebus sebentar, gunakan untuk bersihin mata.

Berdoa.
Bener, ini sepertinya malah lebih efektif. Berdialog dengan Sang Pencipta, semoga kami selalu aman dan terjaga. Termasuk, terjaga dari penyakit mata. Aamiin.

Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

5 komentar

  1. Sepertinya ini hanya mitos, alias hoak yang mungkin diciptakan pedagang tape.

    hihihi...aya aya wae lis.

    semoga dirimu sekeluarga terhindar dari beleken.

    BalasHapus
  2. ah saya masih blum sempetin buat bersihin broken link.
    Saya baru tau tentang si tape hihihi

    BalasHapus
  3. iya mba, saya juga paling takut sama sakit mata... penularannya kan cepet banget. Semoga kita semua terhindar dari penyakit mata ini ya..

    BalasHapus
  4. Huaaa sama aku juga pling ngeri sama penyakit belek, dulu pas kuliah sempet kena dah itu nyiksabanget amoe beli kacamata plastik biar ga nular, tapi trus ke klinik dikasih cemdocitrol klo ga salah

    BalasHapus
  5. Anak saya juga pernah kena mba, untung ga lama
    kasian liatnya, tiba2 matanya ada kotoran padahal lagi didalem ruangan & ga ngapa2in

    BalasHapus

Posting Komentar