Suatu Pagi di Pantai Jatimalang, Purworejo. - Coretan Bunda

Pantai Jatimalang Purworejo

Jadi ceritanya hari Minggu. Anak-anak libur sekolah, sementara suami juga libur ngantor. Pekerjaan rumah tangga? Nggak ada liburnya kalau itu. Tapi kalau hari Minggu, saya mau meliburkan diri aja. Bangun pagi-pagi, sholat subuh..sengaja nggak langsung masak seperti biasanya. Tapi bangunin anak-anak, dan langsung 'kabur' nyari udara seger, ke pantai!

Mau ke Gunung Kidul, lagi ada proyek pembangunan jalan di daerah Patuk. Jadi prediksinya pak suami,  bakalan banyak kena macet kalau tujuannya mo deretan pantai Gunung Kidul. Ya udah, pindah haluan, ke arah barat aja, ke Purworejo. Tujuannya ke salah satu pantai di sana, nggak tahu..ngalir aja pokoknya!

Dengan waktu tempuh  sekitar satu jam  (Jl.Wates-trus ambil Jl. Deandels yang kalo pagi enak banget karena sepi)  akhirnya kami sampai ke sebuah pantai berpasir hitam, dengan bibir pantai yang lumayan luas. Namanya Jatimalang. Secara lokasi, pantai ini berada di wilayah desa Jatimalang, Purwodadi, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Kalau dari arah Kulonprogo (Jogja) inilah kawasan wisata pantai Purworejo yang paling dekat dengan kawasan pantainya Kulonprogo (sebelah barat pantai Congot)

Nggak selandai Parangtritis sih, tapi lumayan rata lah. Enak kalau buat lari-larian. Ada sisa pelangi di sisi selatan, tapi sayang kamera saya nggak bisa nangkap pesona cantiknya. Oh, iya..untuk masuk pantai Jatimalang, kami dikenai tiket masuk @4000 rupiah.

pelanginya nggak ketangkap kamera.

Dipagi hari, pantai Jatimalang  cukup ramai. Nggak cuma ramai pengunjung, tapi juga para penjaja makanan. Bener banget, jadi kalau misalnya nggak sempat sarapan dari rumah, aman kok. Bisa njajan snack berat macam arem-arem @2000an, aneka gorengan yang baru turun dari wajan @1000, nasi kuning, atau juga sate-lontong yang baunya bener-bener menggoda. Selain cemilan-cemilan tadi banyak juga warung-warung seafood, tapi mereka bukanya agak siangan. Pas nya sih buat makan siang aja.

Ngapaian Aja Ke Pantai Jatimalang?

Ngapain aja juga bisa, asal nggak berenang lah. Pas ombaknya gede! Ada sih sebagian pengunjung yang sengaja basah-basahan, bermain kejar-kejaran dengan ombak. Yang penting tetep kudu waspada. Hati-hati tetep. Namanya alam, kan kadang kita nggak bisa ngeduga. Dipantai ini saya pas tengak-tengok nggak nemu menara pantai atau petugas penjaga. Entah saya yang nggak jeli, atau memang nggak ada. Yang penting, namanya di pantai, bawa anak kecil..nomor satu kudu HATI-HATI.

Kalau saya, biasanya ambil amannya aja. Anak-anak bebas main pasir, bikin menara, istana atau apa, tapi tetep harus dalam jarak aman. Kalaupun terhempas ombak..palingan ombak kecil, yang anak-anak paling sekedar basah celananya.

Puluhan gazebo, dengan harga sewa 15.000, se puasnya.

Gazebo di sisi timur, lebih teduh

Ngomongin fasilitas pendukung, meski tarafnya sederhana, tapi menurut saya lumayan juga. Rata-rata sarana pendukung ini yang nyediain penduduk setempat. Misalnya aja kolam renang air tawar, yang bisa disewa dengan tarif @8000 atau penyewaan ATV dengan tarif 20.000/15 menit. Buat yang pengen leyeh-leyeh duduk digazebo-gazebo mungil, bisa dengan sewa @15ribu, sepuasnya. Oh, tapi ada yang kurang, MINIM TEMPAT SAMPAH. Saya nggak nemu tempat sampah di seputaran pantai, hingga efeknya bisa ditebak. Banyak bungkus jajanan pengunjung yang berserakan di pasir pantai. Akhirnya saya make plastik kresek bekas untuk membungkus sampah-sampah pembungkus sarapan, dan sampahnya dibuang pasca nemu tempat sampah yang layak.

salah satu yang sayasuka dari pantai, bisa puas mandangin birunya.

Saat dipantai, saya paling seneng menyusuri pantai dari ujung ke ujung. Di sisi timur, banyak perahu-perahu nelayan yang pagi itu tertambat tanpa tuan. Mungkin pak nelayan sudah pulang melaut. Di sisi timur pula, saya menemukan beberapa gazebo yang berada di bawah teduhnya pohon cemara udang. Wah, cocok banget nih kalau bawa banyak anggota keluarga, makan bareng..ato lotisan bareng.

Main Bola di Pantai?? Asyik Lho..

lupakan gadget, lari-lari aja biar badannya sehat

Hamparan pasir yang lapang, biasanya bisa dimanfaatkan pengunjung untuk melakukan banyak kegiatan. Di sisi timur, saya melihat sekelompok bapak-bapak dan ibu-ibu sedang senam.

Anak-anak? Bosan bermain pasir, anak-anak saya berjalan menyusuri tepian pantai, sambil sesekali menangkap kepiting-kepiting mungil yang berlarian diantara pasir. Gesit sekali lho gerakan para kepiting mungil  ini. Jadi begitu tahu dikejar, ia akan lari bersembunyi ke lubang-lubang kecil yang ada di pasir pantai. Ha..ha, anak-anak saya mah suka prosesi ngejar-ngejarnya aja. Nanti kalau udah kena, juga akhirnya dilepas lagi.

Selain ngejar-ngejar binatang laut, anak-anak sengaja mbawa bola plastik dari rumah. Ya, mereka main bertiga. Raka-Alya- dan Pak Suami.

"Ibu ora oleh melu..."

Wkk..Alya nggak rela kalo saya ikut maen. Ya sudah, jadi penonton aja. Tapi lumayan lah, anak-anak dapat keringat, dapat sinar matahari yang sehat, dan juga dapat udara yang bersih. Paling tidak, meski libur sekolah, anak-anak tetep dapat kegiatan yang positif. Mereka bisa lupa sejenak sama tablet dan game-game yang sebenarnya justru nggak sehat untuk tubuh dan (kadang) juga untuk otak.

Btw..besok long week end nih..udah ada rencana mo kemana? Nge-pantai asyik lho.