Hujan dan kemarau. Dua musim itulah yang menaungi negara tempat kita tinggal, dan keduanya, sama-sama membawa konsekuensi dan resikonya masing-masing. Bisa jadi teman-teman yang tinggal di wilayah langganan banjir akan ketar-ketir begitu musim hujan datang. Begitu pula, teman-teman yang dekat dengan wilayah hutan, yang rata-rata akan kebat-kebit di musim kemarau, karena imbas kebakaran hutan. Ya, semuanya ada enaknya dan ada sisi nggak enaknya.
Dari sisi kesehatan, masing-masing musim juga punya "tantangannya" sediri-sendiri. Klo musim hujan identik dengan masuk angin, karena udara yang cenderung lebih dingin, maka di musim kemarau seperti saat ini, setidaknya ada 4 macam gangguan kesehatan yang bisa jadi mengancam kita, dan mereka adalah:
4 Gangguan Kesehatan di Musim Kemarau
Untuk gangguan ini, tersangka utamanya tentu saja debu. Yes, debu ada dimana saja. Yang paling sering terkena, tentu saja yang sering di jalanan, terutama pemakai kendaraan bermotor. Biasanya nanti larinya ke iritasi/mata merah. Bisa juga ke bintitan.
Seminggu yang lalu saya kena konjungtivitis. Ha..ha, penyakit nggak keren sama sekali. Mata merah dan gatal minta ampun, padahal awalnya cuma kelilipan. Untungnya dua kali ke dokter sembuh. Sebuah pengingat untuk saya; selalu pake kaca helm dengan baik dan benar saat berkendara. Atau lebih aman lagi pake kacamata jalan. Kalau sudah terlanjur mata teriritasi, saran dari dokter yang saya ingat tempo hari adalah, jangan ucek mata. Minimalisir menyentuh area mata, kalaupun terpaksanya nyentuh harus segera cuci tangan, karena bakteri bisa menular.
Gangguan pencernaan
Yang paling sering adalah diare. Hubungannya lagi-lagi sama udara atau sanitasi yang kurang bersih. Musim ini untuk keluarga saya masih aman-aman saja, belum ada yang terkena. Langkah yang bisa dilakukan adalah jaga kebersihan, terutama tangan. Cuci tangan lebih sering, plus hindari njajan makanan yang diragukan kebersihannya. Yang paling menggoda sih gorengan-gorengan pinggir jalan itu. Pinter milih-milih aja yaa, cari yang gerobaknya tertutup dengan baik. Klo sudah hati-hati, tetep diare juga? Coba 5 resep tradisional mengatasi diare dan gangguan pencernaan ini dulu boleh.
Gangguan saluran pernafasan
Bahasa gampangnya ISPA. Biasanya menjelma ke Batuk dan pilek. Kayaknya penyakit ini nggak mengenal kasta dan strata juga, jadi siapa aja bisa kena. Untuk menghindar, tips saya, banyakin buah, terutama yang kaya akan vitamin C. Banyakin air putih juga. Kalau sudah terlanjur kena batuk? Coba redakan dulu aja dengan jeruk nipis. Tapi kalau memang tipikal batuk membandel, jangan sungkan untuk minta pertolongan dokter, soalnya takut mewabah --semua jadi kena klo nggak segera dienyahkan.
Gangguan kulit
Rasa gerah dan panas, biasanya memicu kulit menjadi kering. Sebenarnya ini ngingetin diri sendiri yang make hand body aja masih sering lupa. Keluhan lain yang sering muncul adalah bibir pecah-pecah. Satu lagi yang suka rewel kalo pas musim kemarau, yakni tumit. Seringnya jadi kasar dan juga pecah. Solusinya, nggak boleh males pake krim kulit yang manjur. Trus yang punya bayi ma balita, udara panas seringkali mengundang biang keringat, atau keinget buntet. Biar biang keringat nggak mendekat, pemilihan baju harus diperhatikan. Pas siang, pake bahan yang ringan aja, biar bayi/balita nggak kegerahan. Mandinya juga bisa diakalin, pake sabun khusus yang bisa bikin kulit bayi dan balita mulus, bebas biang keringat.
Kalo ada pilihan, enakan mana musim kemarau atau musim penghujan? Enak semua kalo saya. Yang pasti, semua ada nyamannya ada enggaknya. Udah, jalani dan nikmati aja.
Kalau aku malah batuk. Soalnya kan kalau kemarau, udara malah dingin. :'D
BalasHapusIya mba..dingin. Anginnya kenceng. Klo di sini istilahnya mongso bediding
HapusAku paling wedi sik mata merah mb, pesti nek ada liat sekilas orang yg matane merah aku langsung ngefoa2 smoga bukan belekan huhu
BalasHapusIyo. Sebisa mungkin ga sakit Nit.. Dirimu kan gi hml, pokoke minimalisir obat.
Hapuskedua musim yang ada ya dinikmati aja, ada saja solusi disetiap kondisi
BalasHapusbetul musim dingin sekarang. Efek yg sdh sering kulit kering
Yup. Di siasatin aja mba..
HapusSama jaga kesehatan. Itu yang penting
kalau udah datang kemarau, saya di Pekanbaru paling takut sama bencana asap T.T sakitnya komplit semua masuk dalam tubuh T.T
BalasHapusnah itu mbak .. bener masalah bibir pecah-pecah, kulit kering yang paling sering banget aku alami di musim kemarau, jadinya harus ekstra perawatan he he he biar gak alemong katanya
BalasHapusKalau saya gangguannya nggak kenal musim mbak. Entah itu musim panas atau hujan, gangguannya adalah kulit yang kering dan pecah-pecah. Terutama tumit, sudah pernah saya obati pakai produk yang dioles itu tapi tetap nggak bisa sembuh 100%. Selain itu bibir juga kering dan pecah-pecah :)
BalasHapusMungkin harus dijaga dan dirawat dari berbagai aspek ya mbak, makanan mungkin berpengaruh juga selain berolah raga juga dan banyakin minum air putih ya :)
Mata merah ini cukup ngeganggu sih, rasanya gatal dan pengen digosok, padahal itu yang nggak boleh.
BalasHapus