"Hasil kamu fieldtrip di tulis di karangan yaa, nanti ditaruh di blog nya ibu...sekalian, kamu belajar ngarang. Mau diketik pake laptop boleh..ditulis pake tangan boleh.."
"Ya.. tapi besok"
Ketika hari yang dijanjikan tiba...
"Jare mau ngarang, kok nggak mulai-mulai. Malah nonton tv"....
"Nggak jadi"
Dan Ibupun kecewa
Jadi ceritanya, hari Kamis kemaren (26/10) sebenarnya Raka punya kegiatan menarik dari sekolah. Ia dan teman-temanya pergi outing/fieldtrip. Biar dapat suasana belajar baru. Biar tambah pengalaman baru juga tujuannya. Kali ini, fieldtrip diadakan di kebun buah Sedayu, Bantul, Yogayakarta.
Kalau dulu, selalu saya yang ndokumenkan kegiatan outing atau fieldtripnya melalui tulisan, berhubung Rakanya sudah semakin besar, kelas 5 gitu lho..pengenlah saya biar dia nulis pengalamannya sendiri. Biar dia bercerita dengan bahasa asli ala anak-anak. Sudah saya bujuk pake iming-iming fee..eh gagal. Bahkan ketika saya bilang bahwa menulis karangan itu gampang, cuma ceritaan aja apa yang kamu lihat, kamu rasakan, tetep aja dianya ga mau. Ya sudah.
Tentang Kebun Buah Sedayu
Dibuka bulan Januari 2017 lalu, sebenarnya kebun buah Sedayu ini relatif baru. Posisinya berada di Jl. Wates km 12 Dusun Sundi Kidul, Argorejo, Sedayu, Bantul. Sesuai dengan namanya, daya tarik yang ditawarkan tentu saja aneka tanaman buah dan untuk masuk kesana, pengunjung dikenai tiket 10.000 rupiah/pengunjung.
Kebun buah Sedayu lahir dari kegemaran sang pemilik, yakni mengoleksi aneka tanaman buah, termasuk berbagai tanaman buah langka. Saat ini, ada sekitar 300 jenis tanaman buah, baik itu buah asli Indonesia maupun buah buah langka dari luar negeri yang ditanam di atas lahan seluas 4800 meter persegi. Koleksi andalan dari kebun buah Sedayu adalah sawo jumbo, tanaman sawo yang bobot buahnya bisa mencapai 2 kg. Karena ragam koleksinya, kebun buah ini kerap dijadikan sebagai agrowisata edukatif.
Yang di Lakukan Anak-Anak di Kebun Buah Sedayu
Berkeliling kebun, tentu. Ada banyak jenis tanaman buah, bahkan yang tergolong buah langka di Kebun buah Sedayu. Ada delima hitam, kelengkeng diamond, sirsak madu, jambu kristal dan juga jeruk nipis. Selama berkeliling anak-anak mendapatkan informasi pula, tentang berbagai manfaat dari tanaman buah-buahan yang ada di lokasi fieldtrip.
Selain itu, anak-anak juga belajar mengenai perkembangbiakan vegetatif. Secara langsung, mereka melihat secara dekat dan juga disuruh mencatat proses mencangkok, sambung susu, dan juga mata tunas.
***
Saya yakin, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk anak-anak. Sepulangnya dari sana, dengan bangga anak saya memperlihatkan sebuah tanaman dalam polibag sebagai oleh-oleh.
"Bu.. dikasih pohon strawberry"
"Ya udah...taruh di deket dapur, pinggir kolam aja.Kalau di belakang habis dimakan ayam nanti"
Seberapa dalam kesan yang tertinggal dalam field trip kali ini..entahlah. Semakin besar, Raka cenderung niru ayahnya. Irit banget kalau ngomong. Padahal ketika saya tawarin dia untuk ikut bikin blogpost, sebenarnya saya juga punya misi, biar dia lincah menyusun kalimat. Nggak mlulu nanya dan nawar saat ada tugas mengarang dari guru bahasa Indonesia. "Aku ngarangnya berapa kalimat? Lima kalimat aja yaa..."
Arrghhh... Raka!
foto dalam postingan ini, koleksi dari Bapak.Sunaryo, wali kelasnya Raka
di Serang blm ada kebun buah, kalau ada anak2 bisa belajar ttg berbagai macam jenis buah dan manfaatnya ya mba... :)
BalasHapusKayanya Raka berbakat jadi cowok cool. :D Hehehehe
BalasHapusAsyik tuh jalan2 ke kebun buah. :D Anakku senang banget kalau field trip ke kebun buah gitu.
BalasHapusasik dong banyak buah ya :D
BalasHapussemangat Raka! semoga makin mahir nanti mengolah kata-nya aamiinn
BalasHapusAamiin...terimakasih
HapusDaerah Bantul ternyata bisa ditanami strawberry toh. Kirain gak bisa eh, mb Sulis
BalasHapusBisa..tapi hasilnya beda juga mungkin..
HapusWah kegiatan yg bagus ya. Anak2 jadi nggak cuma kenal buah2an di meja atau di supermarket aja, tapi jadi bisa melihat tanamannya langsung. Terkadang ada anak2 yg ga tau bentuk suatu buah. Di sini jadi bisa kenal dg beragam buah.
BalasHapus