Pakaian, Cermin Karakter Si Pemakainya - Coretan Bunda

Pakaian, Cermin Karakter Si Pemakainya. Setiap hari, ada berapa banyak orang yang kita temui? Nggak kehitung kan yaa? Banyak banget! Ada yang cuma sekedar bertemu, berpapasan gitu aja, trus pisah. Nggak saling kenal. Tapi ada pula yang karena intensitas ketemunya sering, akhirnya kenal satu sama lain.  Interaksi dalam jangka waktu lama, memungkinkan antar individu untuk mengetahui sifat atau karakter pribadi masing-masing.

Meski begitu, ternyata ada cara lain untuk menebak karakter seseorang, tanpa perlu adanya interaksi intensif, yaitu melalui style pilihan pakaian yang seseorang kenakan. 

Pakaian Refleksi Kepribadian

Banyak sumber menyatakan bahwa pilihan seseorang dalam berpakaian, adalah perpanjangan  kepribadian si pemakai. Kalau menurut saya, kesimpulan tadi bener banget, meskipun dalam banyak kasus, ungkapan don't judge the book by its cover tetap berlaku.

Coba deh kita amati, mulai diri sendiri, teman-teman terdekat, kelurga. Apakah kepribadian mereka tercermin dari pilihan mereka dalam memakai atau memperlakukan pakaian. Ok, yuk kita mulai

Si Romantis

Orang yang tergolong romantis, biasanya memilih pakaian dengan warna lembut, terkesan anggun, dan kaya akan detail. Motifnya pun biasanya jatuh pada pilihan  motif bunga. 

Si Etnis

Kalau ada pernah ketemu atau punya teman yang mayoritas pakaiannya bernuansa etnis, biasanya si pemakai adalah sosok yang berjiwa artistik, suka tampil unik, dan ekspresif. Golongan ini biasanya juga menyukai warna warna yang cerah, karena pada dasarnya senang saat menjadi pusat perhatian.

Si Kalem, tapi cenderung Serius

Dari style, biasanya ia lebih memilih tipe-tipe pakaian casual, yang menggambarkan bahwa ia suka kepraktisan dan lebih nyaman tampil natural. Dalam hal pemilihan warna, biasanya ia akan lebih suka warna-warna netral seperti hitam, putih, dan abu-abu. 

Workaholic

Biasanya tipe ini ditandai dengan susahnya ia memisahkan atau menyesuaikan jenis pakaian yang ia kenakan. Pakaian di rumah, modelnya miripnya semua dengan pakaian yang ia kenakan di kantor. Jadi semacam sinyal, kalau 24 jam, ia siap dan mampu untuk urusan bisnis dan pekerjaan.

Si Susah Move On

Kalau kamu pernah ngecek isi lemari, dan menemukan tumpukan baju-baju lama yang sudah tak muat, atau tak lagi pantas dipakai tapi masih saja di simpan, itu tandanya si pemilik adalah pribadi yang susah melepas masa lalu, dan suka memendam perasaan.

Kamu punya teman, atau keluarga terdekat dengan kepribadian yang cenderung tipe yang terakhir itu? eh..atau jangan-jangan malah kamu sendiri? Move on yuk! Mumpung lagi banyak Promo Harbolnas Hijub. Cek aja koleksinya. Bejibun, cakep-cakep semua.

Kalau Sudah Sadar Akan Kepribadian, Terus?

Nah..ini. Manusia memang lahir dengan pembawaan yang berbeda-beda. Kalau dipaksakan semuanya bertipikal romantis..ahh, ntar toko bunga kehabisan stock.😊😊 Intinya, terima saja, cuma yang penting tetep ada guideline pokok dalam berpakaian yang mesti kita ingat, agar orang-orang yang disekitar kita nggak ilfill liat penampilan kita. Aturan dasar tersebut meliputi:

• Sopan dan rapi, syukur-syukur wangi. 
• Sesuaikan situasi dan kondisi. Semuanya pasti udah ngertilah. Hindari salah kostum intinya.
• Jadi diri sendiri.

Baca juga : Mau Tampil Lebih Feminin? Ingat 3 Kunci Penting Ini dan Cara Mudah Menggunakan Pashmina Agar Cantik dan Menarik

Sebagai penutup, mungkin perlu diingat kembali sebuah petuah Jawa yang mengatakan Ajining raga soko busana, artinya pakaian yang kita kenakan menentukan derajat kita di mata orang lain. Nilai penampilan seseorang tergantung dari pakaian yang ia kenakan.