"Eh..tapi si A sudah ikut BPJS kan?"
"Ooo..kalau sudah ya syukur, kalau belum kan kasihan keluarganya.."
Jadi begini, bisik-bisik alias obrolan ibu-ibu seperti itu sebenarnya sering banget saya dengar kalau pas rame-rame njenguk tetangga di rumah sakit. Namanya tinggal di desa, sudah semacam tradisi kalau ada yang sakit dan sampai opname, pasti bakalan dijenguk rame-rame orang se RT. Dan entah kenapa, obrolan masalah pembiayaan yang sudah dicover atau belum oleh asuransi ini, tetep aja sering muncul.
Fakta di lapangan, banyak masyarakat yang sudah sadar pentingnya asuransi kesehatan. Tapi, ada juga yang belum terpanggil. Alasannya macam-macam, misalnya merasa belum membutuhkan karena posisinya sekarang sehat, malas mengurus proses registrasi, dan juga enggan karena harus repot membayar iuran tiap bulan.
Baca juga : Ikut Asuransi Berarti Merugi? Siapa bilang!
Iya sih, namanya manusia nggak ada yang berharap dalam kondisi sakit. Semuanya pengen sehat. Tapi karena banyak hal yang nggak terduga terjadi dalam hidup, kalau menurut saya kok lebih ngerasa tenang kalau memberlakukan prinsip "sedia payung sebelum hujan".
Soal registrasi, sebenarnya sekarang juga tinggal milih mana yang bisa, mau online atau offline. Pembayaran apalagi. Sekarang, bayar BPJS semakin mudah. Kalau dulunya pembayaran iuran kita harus datang ke kantor BPJS atau melakukan transfer ke rekening bank, saat ini pembayaran bisa dilakukan melalui banyak jalur seperti beberapa minimarket, loket pembayaran resmi, dan juga beberapa marketplace di Indonesia yang sudah bekerjasama dengan BPJS
Manfaat Terdaftar Sebagai Peserta BPJS Kesehatan
Secara psikologis, yang pasti merasa lebih tenang karena seandainya sakit, minimal tidak lagi merisaukan masalah biaya pengobatan. Saya pribadi, sudah beberapa kali merasakan manfaat tercatat sebagai pasien dengan kartu BPJS, mulai dari pemeriksaan kehamilan plus SC dua anak, operasi pengambilan gigi graham bungsu, termasuk beberapa kali penambalan gigi/cabut gigi. Semuanya pake fasilitas BPJS.
Enaknya make BPJS antara lain:
Bisa digunakan di banyak fasilitas pelayanan kesehatan. Kalau dulunya BPJS identik dengan pelayanan puskesmas dan RS Daerah dan Rumah Sakit Umum Pusat milik pemerintah, saat ini semakin banyak klinik atau rumah sakit swasta yang bekerjasama dengan BPJS. Sementara untuk daerah-daerah kecil/pelosok, pemegang kartu BPJS kesehatan bisa berobat di dokter keluarga atau puskesmas.
BPJS kesehatan mengcover tindakan-tindakan medis dengan biaya cukup mahal. Ada sekitar 115 penyakit yang proses pengobatannya dicover BPJS. Sementara untuk tindakan operasi, hampir semua tindakan operasi yang bersifat sebagai tindakan pengobatan akan ditanggung BPJS Kesehatan. Setidaknya ada 19 operasi yang biayanya ditanggung, seperti operasi jantung, bedah caesar, kista, usu buntu, dll, kecuali operasi karena kecelakaan dan operasi untuk tujuan aestetika/mempercantik diri.
Hanya di BPJS, peserta bisa mendaftar tanpa melakukan medical check-up. Untuk asuransi swasta, biasanya mereka akan melihat usia dan juga latar belakang kesehatan saat proses registrasi peserta. Namun di BPJS kesehatan, usia, latar belakang dan status kesehatan sebelumnya tidak dipermasalahkan.
Besaran Iuran bisa disesuaikan dengan kemampuan. Untuk iuran perbulan, ada 3 pilihan yang bisa disesuaikan dengan kemampuan yaitu Rp. 80.000 untuk kelas 1, Rp. 51.000 untuk kelas 2, dan Rp 25.500 untuk pelayanan kesehatan kelas 3.
Dalam kasus Emergency, metode berjenjang bisa dilewati. Salah satu ciri yang mungkin dianggap merepotkan peserta BPJS kesehatan adalah model pengobatannya yang berjenjang, yaitu harus melewati faskes 1 untuk menuju faskes 2. Tapi dalam keadaan darurat seperti asma, jantung, kejang, hal-hal prosedural yang mewajibkan adanya surat rujukan dan sebagainya, bisa dilewati.
So, kalau sudah tau manfaat ikutan jadi peserta BPJS kesehatan, udah nggak ragu lagi kan untuk segera ngedaftar?
Alhamdulillah aku sekeluarga udah terdaftar BPJS.
BalasHapusSekarang harus daftar BPJS untuk kebaikan bersama, karena sakit tidak ada yang tahu.
BalasHapusBPJS penting banget menurutku, aku sudah punya BPJS, alhamdulillah.
BalasHapusSayangnya masih aja ada orang yang sengaja dftr bpjs, setelah dipakai untuk berobat, ngilang deh. Gak memenuhi kewajiban perbulannya. Padahal tu orabg berduit. Miris deeh kalo nemu orang kayak geto
BalasHapusWah banyak juga ya manfaatnya! Kebetulan saya belum mendaftar BPJS!
BalasHapusPunya Kartu BPJS memang sangat bermanfaat, apalagi disaat kita ingin berobat namun tidak punya uang.Si Kartu BPJS lah penyelamatnya. :)
BalasHapusPUnyA Kartu BPJS sama saja kita sedia payung sebelum hujan. ( bukan hujan di Bulan JUni loh....heheh ). :)
syukurlah sudah terdaftar :D
BalasHapusMbaaa baru ae kmaren aku mau aktifke lg n diurus pak su, selalian pingin takdaftarke buat si kecil tp bingung masi nyari kliniknya yg mana
BalasHapus