Tokoh, Politik, dan Politisi, ketiganya memiliki kaitan yang erat. Sepak terjang para politisi kadang kala melahirkan pandangan-pandangan khusus para tokoh, entah itu di bidang sastra, ekonom, kaum politisi sendiri, atau bahkan tokoh-tokoh yang concern untuk memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM).
Seperti yang kita ketahui bahwa politisi merupakan orang-orang yang bekerja pada sistem pemerintahan negara. Tanpa kinerja para politikus, mungkin sebuah negara manapun tidak akan pernah berkembang.
Ya, meski pada kenyataannya tak sedikit dari mereka kinerjanya malah justru mengecewakan, misalnya korupsi mbawa uang negara, kena kasus gratifikasi atau masalah-masalah lain yang ujung-ujungnya kena operasi tangkap tangan KPK.
Namun bagaimanapun juga, tetep kudu diingat nggak melulu politik itu curang dan kotor. Tetep ada politisi-politisi yang baik dan berjasa untuk negara kita tercinta ini.
Disamping pandai dalam berpolitik, mereka juga pandai dalam menciptakan kata kata bijak lho. Nah, berbicara soal kata bijak, berikut di bawah ini ada beberapa kumpulan kata bijak dari para tokoh dan politisi Indonesia :
"Menarik benang dalam tepung, tetapi benang tak boleh putus dan tepung tidak boleh berantakan."(Susilo Bambang Yudhoyono)
"Para pengusaha Ali Baba, yang Cuma beberapa segelintir itu, menjadi kaya raya tanpa bekerja. Berbekal tameng atas nama pribumi, merek menjual lisensi sebagai importir. Mereka menikmati rente ekonomi yang luar biasa empuk hanya karena mereka punya akses dan lobi kepada menteri perekonomian. Berpuluh juta, barangkali beratus juta rupiah uang negara, yang diperoleh dari pajak rakyat, sudah dikorbankan untuk kepentingan satu golongan kecil orang atas nama nasional" (Mohammad Hatta)
"Hukum tanpa kekuasaan menimbulkan anarki, dan kekuasaan tanpa hukum menimbulkan tirani" (Dr. Soekiman Wirosandjojo)
"Nasionalisme adalah suatu seleksi untuk apa saja yang diingat dan yang dilupakan"(Goenawan Mohamad)
"Ancaman dari waktu adalah ketidaktahuan yang berlanjut atau lupa yang kemudian terjadi" (Goenawan Mohamad)
"Jangan memaksakan orientasi ideologi kultural dalam politik!" (Taufik Abdullah)
"Di negeri tanpa ingatan merajalela kaum hipokrit dan pahlawan gadung (JJ Rizal)
Tirani, ketika orang, karena represi dalam tubuh dan jiwa, dengan takut tak bisa mengakui bahwa 2+2 sama dengan 4" (Taufiq Ismail)
"Memilih untuk tidak memilih adalah sebuah oksimoron (Goenawan Mohamad)"
"Rakyat adalah kita, berjuta tangan yang bekerja" (Hartoyo Andangjaya)
"Hampir seluruh pemimpin republik di masa awal adalah orang kiri, orang yang ingin memperjuangkan keadilan sosial. Orde baru ingin menghapus ingatan itu dan menekankan pentingnya militer dalam sejarah" (Hilmar Farid)
Nah, demikianlah ulasan singkat mengenai beberapa kumpulan kata kata bijak dari para tokoh dan para politisi Indonesia. Ada dari mereka yang merupakan tokoh idola kamu? Oh iya, ini bukan postingan pra pilkada lho yaa..
*Tiba2 saya kangen buku-buku politik saya jaman kuliah yang udah mulai jamuran dan dimakan ngengat, karena jarang dibaca.🤔
Hahaha, tokoh favorit saya Mohammad Hatta :).
BalasHapusSaya juga jarang banget baca buku politikmsejak lulus dari sekolah, haha.
BalasHapusBanyak sih yang jadi idola :D
BalasHapusTokoh favorit saya Buya Hamka, Jenderal Soedirman dan beberapa lainnya mbak.
BalasHapusMemilih untuk tidak memilih, hhmmm...