Nggak cuma dalam hal wisata, dalam bidang kulineranpun Jogja asyik lo. Kata teman yang rumahnya non-Jogja, di samping gampang menemukan makanan enak, di Jogja juga gampang nyari tempat makan yang murah. Nah kalau sudah ketemu enak, murah, kan jadinya meriah.. Bener ga??
Betewe...kalau ada yang protes, murah itu kan relatif?? Ya iya sih, ngerti. Tapi kalau saya bilang murah, itu artinya bawa uang 15.000 sudah bisa makan sama minum. Memang ada? Pasti. Ini dia ke 5 tempatnya.
Waroeng Spesial Sambal (SS)
Ini waroeng sejuta umat banget kalo dalam kacamata saya. Berawal dari sebuah warung lesehan kaki lima di tahun 2002, Waroeng SS kini sudah memiliki 83 cabang yang tersebar di berbagai kota di Jawa. Di Jogja sendiri cabang Waroeng SS bisa dengan gampang di temukan, terutama di daerah sekitar kampus, misalnya di Kawasan Jl. Kaliurang, dan juga kawasan Seturan.
Kelebihan dari tempat makan ini adalah variasi sambal yang luar biasa banyak. Selain itu harganya juga benar-benar terjangkau. Format warungnya yang bergaya santai, unik, dan berkesan usil juga menjadi daya pikat tersendiri bagi penikmat kuliner.
Lesehan Aldan
Sebelas dua belas dengan Waroeng SS, segmen yang ditembak oleh Lesehan Aldan juga sepertinya golongan mahasiswa. Cikal bakal dan jalan cerita keduanya juga mirip, berawal dari sebuah warung lesehan yang kemudian berkembang ke banyak cabang, di Jogja dan kota-kota sekitarnya.
Disamping lauknya yang variatif, untuk makan di Lesehan Aldan ini kita tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Beberapa kali saya njajan di warung ini, bahkan ketika posisi lagi di luar kota.Enaknya karena sudah ngerti standard harga dan kualitas rasa. Untuk satu paket nasi-lele goreng-sambal-lalapan dan satu gelas teh hangat, kalau belum berubah harga yang dibanderol sekitar 10 rupiah. Kenyang dan hati tenang walau di pemghujung bulan kan?
Waroeng Of Raminten
Punya uang dua ribu sudah bisa makan di resto dengan suasana asyik? Bisa, dan itu sepertinya itu hanya bisa ditemukan di Jogja, tepatnya di Waroeng of Raminten.
Format nasi kucing, yakni nasi dengan porsi kecil plus lauk sambel teri memang menjadi menu yang paling fenomenal di resto ini. Selain menu nasi kucing yang sangat merakyat dari sisi harga, resto ini juga menawarkan aneka menu makanan dan minuman dengan nama-nama unik dan menggugah rasa penasaran. So, jangan heran kalau resto ini mulai buka sampai jam tutup selalu penuh pengunjung, bahkan terkadang mestri rela ngantri. Oh, iya Waroeng of Raminten resto bisa disambangi di Jl. Kaliurang Km 15,5 Yogyakarta.
Soto Bathok Mbah Katro
Bentuk pengemasan makanan yang unik, menjadi daya tarik utama warung soto ini. Makanan berkuah yang biasanya di tempatkan dalam mangkok, oleh si pemilik warung di tempatkan dalam bathok atau tempurung kelapa.
Penyajian yang unik, kemudian diperlengkap lagi dengan harga yang sangat ramah di kantong, menjadi faktor utama kenapa warung soto ini cepat viral dan berkibar.
Satu porsi soto bathok yang segar, hanya dibandrol 5000 rupiah, sementara satu gelas teh sekitar 3000, plus satu potong tempe goreng @500 rupiah. Benar-benar murah kan? Untuk bisa menikmati soto bathok ini, kamu bisa datang di kawasan Kalasan atau ke warung cabang di Kawasan Mungkid Magelang.
Inilah cafe 3 ceret alias angkringan terbesar yang pernah saya sambangi. Kalau biasanya angkringan hanya berisi satu gerobak beratapkan terpal, maka angkringan Djamboel berformat gerobak yang "dimasukkan" dalam bangunan semi permanen.
Meski begitu, harga-harga dan ragam menu yang dimiliki angkringan ini tak jauh beda dengan warung angkringan yang biasa dijumpai di pinggir jalan. Karena tempatnya yang lapang, nggak heran kalau Angkringan Djamboel kerap digunakan untuk acara kumpul-kumpul atau reunian. Yup, Angkringan Djamboel berlokasi di RingRoad Timur, tepatnya Dusun Mutihan, Banguntapan.
Sudah pernah nyoba salah satu dari kelimanya, atau belum semua? Kalau pas di Jogja, nyobain ya..
Posting Komentar
Posting Komentar