Oke...kita setback ke sebelas tahun silam, dan saya masih ingat benar apa kata ibu saya ---alias Mbah putrinya Raka dan Alya, saat saya memutuskan untuk menunggu pemberian MP-ASI sampai Raka berusia 4-5 bulan.
"Kamu itu dulu (saya maksudnya) begitu lair, langsung makan pisang..telap-telep (lahap-red), ngapain harus nunggu 4 bulan. Malah rewel karena lapar nanti"
Ya, begitulah..berbeda jaman, kadang berbeda pola pemikiran.
Ha..ha, ketahuan saya begitu lahir langsung makan! Tapi ilmu kedokteran makin maju dan berkembang. Edukasi masyarakat tentang organ pencernaan bayi pun semakin bagus.
Jika dulu jamannya sulung saya bayi berusia 4 bulan sudah boleh diujicobakan untuk mendapatkan makanan tambahan, berbeda dengan sekarang. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menetapkan saat bayi berusia 6 bulan baru boleh mendapatkan menu pendamping asi.
Jika dulu jamannya sulung saya bayi berusia 4 bulan sudah boleh diujicobakan untuk mendapatkan makanan tambahan, berbeda dengan sekarang. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menetapkan saat bayi berusia 6 bulan baru boleh mendapatkan menu pendamping asi.
Untuk Alya, saya menunggu 6 bulan, baru kemudian ia saya kenalkan dengan buah pertamanya; perasan air jeruk baby dan kemudian menyusul jenis-jenis MP-ASI yang lain.
Kebijakan ini tentu bukan tanpa alasan. Hal ini dikarenakan di usia 6 bulan, pencernaan bayi sudah mulai dapat berproses dengan baik. Usus bayi mulai bekerja dengan baik pula. Maka di usia 6 bulan ini bayi sudah mulai harus diberikan menu pendamping asi (mpasi).
Bukan sembarang menu tentunya. Era nasi lembek dicampur gula jawa, tentu sudah lewat. Menu tambahan sebagai pendamping ASI tentunya harus menu yang bernutrisi dan sehat. Tujuannya pasti agar bayi tumbuh sehat.
Sekarang, bukan jamannya juga seorang ibu bingung mengatur menu mpasi apa yang sehat dan baik untuk diberikan pada bayi. Googling, pls! Ratusan pilihan dan resep pun akan terpampang indah di depan mata. Masalahnya, tinggal mau atau tidak untuk mengeksekusi kan? Berikut kreasi menu MPASI 6 bulan yang bisa kamu praktekan di rumah.
Pure Buah
Pure buah sangat baik untuk bayi. Hal ini dikarenakan dalam buah terkandung banyak vitamin yang menyehatkan. Buah juga banyak mengandung serat yang baik untuk pencernaan bayi
Awal-awal menu mpasi bayi 6 bulan, ada baiknya jika bayi dilatih untuk mengkonsumsi buah. Buah yang dihaluskan adalah hal yang baik untuk awal mpasi.
Selain pisang, buah yang bisa dijadikan pure misalnya alpukat, pepaya dan juga labu kuning. Pisang banyak mengandung serat dan juga vitamin, alpukat terkenal baik karena kandungan lemak sehatnya, sementara pepaya terkenal akan serat yang tentu saja menyehatkan untuk bayi. Begitu juga labu kuning, yang dipercaya bagus sebagai bahan dasar pembuatan MP-ASI.
Bubur Yang Berisi Karbohidrat, Protein Dan Juga Vitamin K
Setelah selama 1-2 minggu bayi dikenalkan dengan pure buah, orang tua bisa mulai memperkenalkan bayi pada menu lainnya selain buah.
Menu lainnya seperti protein yang terdapat pada telur dan ikan atau udang bisa diujicobakan. Pemberiannya, tentu saja dengan cara dihaluskan.
Sekedar saran, ada baiknya jangan dicampur dulu dua bahan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada reaksi alergi pada bayi atau tidak.
Caranya adalah hari ini diberikan telur, besok ikan dan besok lagi udang. Jika bayi terlihat kemerahan dan gatal pada tubuh setelah makan salah satu atau dua dari bahan tersebut, artinya stop dulu. Dulu, sulung Raka pernah mengalami kasus seperti ini soalnya. Beberapa saat setelah makan lele, ia akan garuk-garuk dan kulit akan merah-merah. Begitu juga kalau kebanyakan konsumsi telur, bisa dipastikan kepalanya akan bisulan. Akhirnya, sulung saya hanya berlaukkan tahu dan tempe di awal MP-ASI nya. 😀
Setelah mencoba menu satu persatu, saatnya mempersatukan dua bahan atau lebih. Dulu saya suka membuatbubur halus yang berisi karbohidrat dari nasi, kentang atau jagung, yang kemudian dicampurkan dengan sumber protein, bisa protein hewani, atau protein nabati.
Sebagai sumber serat dan juga sumber vitamin K, manfaatkan sayuran hijau seperti bayam atau brokoli. Paling sering, kalau saya dulu wortel.
Cara memasaknya, bisa direbus, atau dengan mengukus semua bahan tersebut terlebih dahulu. Selanjutnya bisa diblender jadi satu hingga halus. Atau kalau mau agak bertekstur, menggunakan saringan. Untuk lemak tambahan, bisa juga ditambahkan keju atau sedikit mentega.
Memasak MP-ASI sendiri, memang sedikit agak repot. Tapi kepuasan yang didapatkan sebagai orang tua ----ibu terutama, saat melihat si bayi makan dengan lahap hasil olahan tangan kita, itu yang sulit cari bandingannya.
informatif...nambah wawasan.
BalasHapusthank you for sharing