"Mba...ini gimana ya...aku ga mau ada youtube di ponselku..."
Pernah suatu hari, saya dimintai tolong seorang tetangga --sebut saja A --untuk menghapus aplikasi youtube di smartphonenya. Alasannya, takut si anak "tercemar" konten-konten negatif dari youtube.
Waktu itu, mbak A tadi memang posisinya pemgguna smartphone baru, jadi belum familiar dengan kegiatan install maupun uninstall aplikasi. Tapi memangnya harus sephobia itu dengan smartphone? Menurut saya, kok nggak juga ya. Semua yang di Youtube kan nggak semua layak untuk ditakuti. Banyak content creator yang mengisi channel mereka dengan sesuatu yang bermanfaat.
Waktu itu, mbak A tadi memang posisinya pemgguna smartphone baru, jadi belum familiar dengan kegiatan install maupun uninstall aplikasi. Tapi memangnya harus sephobia itu dengan smartphone? Menurut saya, kok nggak juga ya. Semua yang di Youtube kan nggak semua layak untuk ditakuti. Banyak content creator yang mengisi channel mereka dengan sesuatu yang bermanfaat.
Nggak Selamanya konten di Youtube Negatif
Setuju! Iya sih, memang benar kalau isi youtube itu kayak pasar serba ada. Mau nyari video lama ada, video baru apalagi. Kepengen lihat adegan-adegan yang bikin mual perut banyak, yang berguna juga nggak kalah banyak. Bisa-bisanya kita aja yang kontrol. Untuk anak-anak kuncinya kalo saya dua; hidupkan filter mode terbatas dan yang kedua, dampingi atau dicek lah sesekali klo pas anak2 akses youtube.
Jujur, saya juga jauh lebih banyak akses tulisan-tulisan di weblog atau situs berita online daripada video di blog. Alasannya klasik, ngirit kuota..ha...ha. Paling kalau memang kondisinya harus lihat secara visual, atau pas lagi manfaatin kuota malam. Itu juga kenapa saya nggak punya youtuber favorit. Saya buka aplikasi youtube kalau pas lagi butuh informasi tentang suatu hal. Untuk video hiburan, saya masih nyaman pakai televisi.
Menggunakan Youtube Sebagai Media Belajar
Era digital memang memberi banyak kemudahan. Ada suatu hari ketika saya datang ke rumah kakak dan melihat beliaunya sedang sibuk memperhatikan video cara membuaat kue. Di kesempatan lain saya melihatnya di depan komputer sedang nyimak sesuatu yang ternyata channel Paman APIQ.
Nggak berbeda dengan kakak, sayapun begitu.
Saya bukan youtube mania; jadi nengokin youtube, kalau pas butuh saja. Pas butuh belajar kembali matematika SD, ada channel paman APIQ, ketika pengen matengin teknis stir mobil, saya banyak ngesave video-video channel Widi Mandiri, Sidik Van Parmin, atau channelnya Mas Wahid. Nah, kalau pengen jalan-jalan, paling saya cek channelnya Septi Anggara.
Kalau kamu? Seberapa tergantung dengan Youtube? Punya youtuber favorit?
Aku juga suka itu channel paman apiq.
BalasHapusSelebihnya, nonton yt karena butuh info. Ketik di kolom search.
Samaaa....liat yutubnya klo pas butuh doang. Untuk film, gambarnya bagus via netflix soalnya mba.
Hapus