“Kalau mau ada yang berangkat umroh lagi, berangkat saja akhir tahun. Ambil paket umroh Desember saja, suhunya pas adem” Tulis Ika, seorang teman yang juga bergabung dalam WA grup alumni SMP –yang kemudian sepakat kami namakan Grup Baret 95. Ika memang sudah pernah berangkat umroh beberapa tahun lalu, jadi sudah punya pengalaman di tanah suci sebelumnya.
Beberapa minggu belakangan, tema tentang ibadah umroh memang kerap menjadi topik obrolan via chat. Tentu saya, bukan tanpa sebab atau alasan.
Jadi ceritanya, 17 orang teman se-grup WA, awal bulan Ramadhan tahun ini secara berbarengan mengawali ibadah puasa di tanah suci dengan menjalankan ibadah umroh. Karena terbiasa dengan suhu Indonesia, terlebih pas lagi puasa, ya wajar ketika siang hari mereka berbagi cerita tentang suhu di tanah suci.
“Lebih dari 40 derajat. Mau tiduran di masjid yang sejuk, tapi takut dimarahi sama Askar.” Itulah salah satu cerita yang mereka bagi dengan teman-teman anggota grup yang lain. Dan karena banyak dari anggota grup yang jahil –tapi jahilnya masih wajar, bercanda saja maksudnya-- yang dikirim sebagai balasan justru gambar-gambar makanan dan minuman Indonesia yang menggoda selera. Ha..ha..😂
Jika Ramadhan tiba, berumrohlah saat itu karena umroh Ramadhan senilai dengan haji(HR.Bukhari-Muslim)
Ingin merasakan suasana Ramadhan di tanah suci plus mendapatkan keutamaan ibadah umroh, adalah dua alasan utama, kenapa banyak orang memilih bulan Ramadhan untuk melakukan ibadah ini. Termasuk 17 teman dalam satu rombongan yang saya ceritakan di atas. Yaa, meskipun resikonya adalah mereka mesti berdamai dengan suhu udara yang lebih panas, haus, dan juga lapar. Namanya juga puasa😊
Mengumpulkan data dari beberapa sumber, selain Ramadhan, sebenarnya beberapa waktu berikut ini juga direkomendasikan sebagai waktu terbaik menjalankan ibadah umroh:
“Alhamdulillah, semua bisa mencium Hajar Aswad.” Itulah salah satu berita gembira yang dikabarkan melalui WA grup. Kunci keberhasilannya adalah, teman-teman saling kompakan dan terus bersama saling membantu, dalam kondisi lautan manusia, dan kondisi penuh sesak.
Selain suhu udara yang relatif panas, resiko lain yang mesti disiasati adalah kondisi tanah suci yang lagi penuh-penuh nya jamaah umrah. Maklum saja, pahala yang ditawarkan luar biasa.
Kondisi itu sebenarnya bisa disiasati dengan memilih jadwal keberangkatan di saat bulan Syawal maupun di bulan Muharram. Kenapa? Bulan Syawal adalah ‘bulan jeda’ dimana jamaah umroh ramadhan sudah pulang, sementara rombongan haji belum datang. Begitupun di bulan Muharram, dimana jamaah haji mulai pulang ke tanah air atau sedang menuju Madinah, hingga Masjidil Haram pun akan terasa lebih lengang. Bagi yang mendampakan kekhusyukan beribadah, kondisi ini bisa jadi lebih nyaman, hingga rangkaian ibadah umroh bisa berjalan dengan lancar.
Umroh di Bulan Maret-April, atau Oktober- November
Cuaca merupakan hal yang juga wajib dipertimbangkan jika kamu tengah merencanakan ibadah umroh. Bisa jadi iklim gurun yang ekstrim menjadi sumber masalah, terlebih untuk jamaah yang peka terhadap perubahan cuaca, atau jamaah yang sudah lanjut usia. Stategi yang kemudian bisa diambil adalah memilih waktu keberangkataan, saat suhu di Arab Saudi berasa paling nyaman, atau paling tidak mendekati suhu harian di Indonesia.
Umroh di akhir tahun/Bulan Desember
Paling tidak ada 3 moment menguntungkan, apabila kita mengambil bulan Desember sebagai waktu keberangkatan umroh.
Pertama, di Bulan Desember Arab Saudi tengah memasuki musim dingin. Bagi jamaah yang kurang bersahabat dengan udara panas, opsi ini bisa menjadi pilihan. Dengan kondisi cuaca yang lebih nyaman, maka diharapkan kelelahan fisik dapat diminimalkan, hingga ibadah menjadi lebih khusuk.
Image: pixabay.com |
Kedua, banyak moment liburan di bulan Desember, seperti liburan akhir tahun dan juga liburan sekolah. Dengan begitu, jamaah umroh yang statusnya pegawai/karyawan bisa mensinkronkan agenda kerja dengan ibadah dengan lebih mudah. Sementara yang ingin menjalankan ibadah umroh bersama keluarga pun, bisa lebih tenang juga karena bisa mengajak buah hati, tanpa menganggu jadwal belajar.
Ingin menutup tahun dengan merenung, ber refleksi diri mengenang perjalanan hidup satu tahun di belakang sambil merancang resolusi untuk satu tahun ke depan dengan cara yang berbeda? Melakukan ibadah umroh di akhir tahun, bisa jadi pilihan. Untuk keperluan ini, kamu tinggal memilih satu diantara sekian banyak umroh promo yang ditawarkan.
Ya Alloh...senangnya bisa umroh. Semoga kita juga kelakon umroh ya lis.
BalasHapusPilihan waktu Desember kayaknya pas banget itu.
Aku blom pernah umroh mb lis, semoga suatu saat dimampukan,saiki budget per orang kih berapaan ya mb huhhhuhu
BalasHapusBulan-bulan Masehi tersebut bisa menjadi panduan. Tapi tak bisa selalu jadi patokan. Sebab iklim gurun terkadang sulit di prediksi.
BalasHapusKuncinya satu; ikhlas mencari ridhaNya. InsyaAllah akan dimudahkan. Dalam kondisi sesulit apapun.
Mudah2an bisa Nyusul ..
BalasHapus