Menggunakan kostum dengan dominasi warna hijau, ratusan generasi millennial dari beberapa kampus di Jogja terlibat langsung sebagai Darling Squad dalam program Candi Sadar Lingkungan atau Candi Darling. Candi Darling sendiri merupakan bagian dari program Siap Sadar Lingkungan #Siapdarling yang diiinisiasi oleh Djarum Trees For Life/ Bakti Lingkungan Djarum Foundation.
Image oleh Riana Dewie |
Lebih Jauh Tentang Siap Darling dan Candi Darling
Siap Darling merupakan singkatan dari Siap Sadar Lingkungan; sebuah gerakan sosial yang mengajak masyarakat khususnya milenial untuk terus memberikan informasi terkait lingkungan, dengan harapan bisa menginspirasi dan berkolaborasi lewat aksi untuk lingkungan yang lebih baik melalui social media. Tujuannya yang ingin dicapai tentu saja, agar para milenial ini memiliki kesadaran lebih untuk memelihara, melestarikan, serta menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan.
Caranya? Tentu saja dengan aksi nyata mulai dari hal yang paling dekat, mudah dan disenangi. Misalnya saja, menggunakan air kran sesuai kebutuhan, memelihara tanaman di halaman, atau tidak membuang sampah sembarangan. Terlihat sederhana dan mudah untuk dilakukan bukan?
Dengan tagline “Cintai Lingkungan Kita Dengan Cara yang Kita Cintai”, Siap Darling memiliki harapan agar para milenial ini terlibat dan turut menjaga kelestarian alam dengan cara masing-masing. Secara garis besar gerakan ini mengajak generasi muda untuk tidak hanya sekedar peduli, tetapi juga turut terjun dan terlibat langsung dalam melakukan aksi nyata untuk lingkungan. Mengejar cita-cita, tanpa meninggalkan cela pada semesta.
Sementara itu, Candi Darling merupakan bagian dari Aksi Darling dengan mengajak DarlingSquad milenial untuk melakukan penanaman bibit tanaman di kawasan situs sejarah seperti candi. Sampai saat ini, program Candi Sadar Lingkungan telah merampungkan penghijauan di 4 candi di wilayah DIY dan Jawa Tengah meliputi Candi Roro Jonggrang, Candi Sewu, Candi Bubrah, dan Candi Lumbung yang berada di kawasan Candi Prambanan. Termasuk pula Benteng Van Den Bosch di Ngawi, Jawa Timur. Targetnya, program penghijauan candi ini akan rampung di tahun 2025 dengan target candi-candi di seluruh nusantara. Siap-siap saja, beberapa tahun ke depan pastinya candi Indonesia terlihat lebih asri dan lebih sejuk.
Sejak 1979 kami concern akan lingkungan, pohon-pohon di sepanjang Pantai Utara Jawa dan pulau lainnya dan lingkungan juga kami tanam. Kami juga melakukan pembibitan untuk mendukung program ini. Tahun 2019, kita merambah tol, termasuk candi sebagai peninggalan sejarah. Kalau didukung dengan lingkungan yang asri, sejuk, dan hijau pasti akan menarik wisatawan dalam dan luar negeri --FX Supanji, Vice President Director Djarum Foundation
Ribuan Tanaman Baru di Kawasan Candi Boko dan Candi Ijo
Image oleh Riana Dewie |
Melibatkan tak kurang dari 250 mahasiwa dari beberapa kampus seperti Universitas Gadjah Mada, Sanata Dharma, ISI, Universitas Atmajaya dan beberapa kampus lainnya, secara serentak para para Darling Squad ini menanam sebanyak 2350 tanaman perdu dan semak berbunga, dengan rincian 1350 tanaman terdiri dari Bougenvile, Tanjung, Merak, Soka, dan Kepel ditanam di wilayah situs Boko, sementara 1000 tanaman terdiri Soka, Ruellia, dan Melati ditanam di kawasan Candi Ijo.
“Melalui program ini diharapkan tumbuh rasa memiliki sekaligus bangga pada generasi millenial karena mereka telah berperan serta menghijaukan situs warisan sejarah sekaligus menularkan kebiasaan baik kepada masyarakat luas. Harapan jangka panjangnya, semoga langkah ini akan menciptakan ekosistem lingkungan yang berkelanjutan” papar FX Supanji selaku Vice President Director Djarum Foundation.
Sambutan dan apresiasi positif akan program ini tentu diberikan pula oleh tuan rumah. Apalagi saat ini Situs Ratu Boko termasuk deretan destinasi wisata primadona para millenial. Tercatat sebanyak 306.338 wisatawan mancanegara dan juga domestik yang mengunjungi situs ini di tahun 2018, dengan dominasi wisatawan usia muda. Suasana sunset dan juga swafoto dari gapura utama menjadi magnet tempat wisata ini.
“Meskipun memiliki lima gapura megah yang dipercaya sebagai sisa-sisa bangunan Keraton Ratu Boko, lokasi seluas 250.000 meter persegi ini seringkali terasa sangat panas/gersang di siang hari” ungkap Wiharjanto selaku General Manager PT Taman Wisata Candi (TWC) Unit Ratu Boko.
Hal senada juga disampaikan Dra. Tri Hartini, “ Selain akan mempercantik wilayah Situs Ratu Boko dan Candi Ijo, gerakan ini diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk semakin mencintai dan mempelajari warisan sejarah yang ada di Indonesia “ tutur beliau selaku Ketua Unit Kerja Situs Ratu Boko dan Candi Ijo Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY.
Kunto Aji, salah satu musisi Indonesia. Image oleh Riana Dewie |
Tak hanya melibatkan para mahasiwa dan juga pemangku kebijakan, Aksi Bakti Lingkungan Djarum Foundation ini juga menggandeng musisi peduli lingkungan, Kunto Aji. Antusiasme yang tinggi, tergambar jelas di raut musisi jebolan ajang musik Indonesian Idol tersebut.
“Kegiatan menghijaukan candi ini unik, karena biasanya kita penghijauan di daerah yang gersang, bukan tempat wisata. Dengan kegiatan ini kita menekankan bahwa merawat peninggalan bersejarah itu sangat penting, karena bumi ini milik kita dan sudah sepantasnya kita yang menjaga,” ujar Kunto Aji.
Masih di hari yang sama, selain melakukan penghijauan di kawasan Candi Boko dan Candi Ijo teman-teman Darling Squad ini juga diberi kesempatan untuk melihat dan mencoba secara langsung bagaimana pengelolaan sampah yang dilakukan Kertabumi Klinik Sampah. Kertabumi Klinik Sampah sendiri adalah sebuah komunitas yang peduli untuk menyelamatkan lingkungan dari polusi sampah, dan berusaha untuk mendaur ulang sampah menjadi barang yang memiliki nilai jual.
Kalau Kunto Aji saja memiliki semangat tinggi untuk menanam tanaman demi kelangsungan alam, dan ada Kertabumi yang terus berusaha untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang berharga, masak kamu nggak tergoda untuk melakukan hal yang sama.
Yuk, jaga bumi agar ia tetap lestari
Yuk, jaga bumi agar ia tetap lestari
Seandainya pas aku kuliah dulu ada program seperti ini aku pasti ikut... Keren ya Candi Darling..
BalasHapusMantap ya, sembari penghijauan juga belajar sejarah. Mauu
BalasHapusUlalaa, ini gerakan yg kece abis!
BalasHapusTentu millennials kudu punya kepedulian akan candi2 di negeri kita ya mba
Nah ini seru, milenial diarahkan untuk cinta lingkungan. Seru seru seru
BalasHapusIya ki. Pas aku punya ide ngajak dolan ke candi boko, kata ibuku "mosok dolan nang panasan?"
BalasHapusCandi ijo juga pas aku ke sana, garing, karena pas kemarau juga. Satu-satunya tempat ngadem ya cuma pohon talok di pojokan itu.
Kalau dibikin hijau, wow, aku seneng banget!
Keren kalau ngadai program penghijauan seperti itu Mbak.
BalasHapusWah bermanfaat sekali ya, bisa merawat lingkungan seperti itu.
BalasHapusWah, kegiatan gini nih yang bagus untuk anak zaman sekarang.
BalasHapusSemoga dengan adanya program seperti ini bisa menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan bagi anak muda.
BalasHapusKeren banget ini programnya, dan menurutku cocok banget kalau mengajak para mahasiswa turut serta, karena iya mereka harus mulai dari sekarang biar paham untuk ikut merawat kelestarian lingkungan.
BalasHapusKepedulian kita terhadap lingkungan dibuktikan dengan adanya kesadaran tiap pihak ya, baik perusahaan, perorangan dan komunitas. Kerjasama dari program ini akan turut menjaga kelestarian alam yang akan menjadi warisan kebaikan,
BalasHapusWah... keren nih, mba. Penghijauan juga merambah ke candi-candi. Semoga Indonesia makin hijau.
BalasHapusSemoga Djarum Foundation ini dicontoh juga oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Melakukan penghijaun di tempat yang gersang. Keren kalau ada program begini deh. Masih ada yg peduli dengan lingkungan sekitar.
BalasHapusMantul banget program dari Djarum Foundation, yang mengajak para mahasiswa untuk ikut serta merawat peninggalan sejarah dengan menanam penghijauan
BalasHapusKeren banget ya programnya djarum... Saya belum pernah ke candi ratu boko... Asyik deh kalau nanti ke sana udah teduh, hohoho...
BalasHapusSalut deh buat kepedulian Djarum Foundation terhadap lingkungan dan cagar budaya Indonesia. Semoga virus kepeduliannya bisa nular juga ke pihak2 lain.
BalasHapusProgram bagus nih yah, jadi kelak anak2 dan cucu2 bisa tetap tau dan melihat peninggalan sejarah yah.
BalasHapusEmang sebagian besar candi tuh gersang-gersang ya, kecuali Borobudur pastinya. Kalau semua kena program penghijauan gini pasti makin asri. Makin seneng main ke Candi.
BalasHapusWah mantul nih programnya. Semoga ga hanya di daerah jawa aja ya. Semoga merata ke semua mahasiswa. Jadi hutan hijau kempali.
BalasHapusJadi daya tarik sendiri ya mba klo tempat bersejarah kayak Candi gini suasanya bikin adem bnyak pepohonan jadi semakin nyaman utk yg datang
BalasHapuskeren ya acaranya...semoga di tempat-tempat lain juga ada acara serupa...biar bumi kita makin hijau :)
BalasHapuseh iya.. pelestarian lingkungan sekitar dg penghijauan ini penting banget. baru tahu apa itu darling, sadar lingkungan. ada kunto ajo juga nih
BalasHapusSedari muda ((kalau bisa sejak anak-anak)) sudah dilatih untuk sadar lingkungan yaa...
BalasHapusAku setuju banget niih..sama kegiatan positif anak-anak muda zaman sekarang.
Bravo~
Candi termasuk warisan budaya, dan pasti akan sering dikunjungi baik itu oleh wisawatan ataupun sejarawan. Program penghijauan di sekitar candi ini tentunya akan membantu pengunjung terasa nyaman ya. Dan bagi yang ikut menghijaukan akan memiliki kebanggaan karena telah berperan serta merawat warisan budaya Indonesia
BalasHapus