Dongeng, Fakta Menarik dan Manfaat Mendongeng Bagi Perkembangan Anak

1 komentar
Mendongeng-untuk-anak

Diantara sekian banyak kenangan masa kecil, satu yang masih saya ingat adalah saya tumbuh di saat dongeng dan tradisi mendongeng tumbuh subur. Melalui radio, saya bisa menyimak berbagai dongeng yang diperankan secara apik oleh Sanggar Cerita. Saya pun bisa membeli,  meminjam majalah anak-anak, buku dongeng,  yang banyak sekali menyuguhkan dongeng-dongeng menarik dari berbagai negara di toko buku, perpustakaan atau taman bacaan.

Di rumah, di sekolah, dongeng menjadi menu sehari-hari anak-anak.

Kisah Nenek dan Ikan Gabus, berbagai versi cerita Si Kancil, Cerita Abunawas yang Cerdik, adalah beberapa cerita yang bisa jadi akrab untuk generasi 80-an.

Dongeng merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara turun-temurun dari nenek moyang. Disamping menghibur, dongeng berfungsi untuk menyampaikan ajaran moral yang sifatnya mendidik –Wikipedia

Sebuah literatur mengungkapkan bahwa tradisi dongeng sudah muncul sejak zaman purba, dan tradisi itu dapat berkelanjutan karena peran seorang storyteller/juru dongeng.  Seiring berjalannya waktu dan juga perkembangan teknologi, dongeng mengalami berbagai  perubahan terutama dalam hal cara penyampaian.

Dongeng yang awalnya hanya disampaikan secara bertutur dari satu generasi ke generasi berikutnya kemudian dongeng dikumpulkan dan dibukukan.  Dongeng  pertama yang tampil dalam bentuk tertulis berasal dari Mesir Kuno ditahun sekitar 1500SM.

Saat ini, dongeng disajikan dengan beragam bentuk dan tampilan yang semakin menarik, menyesuaikan perkembangan jaman. Ada yang berbentuk buku, audio, berbentuk video dan juga video interaktif. 

Dongeng-bentuk-gambar-animasi
Salah satu bentuk dongeng yang sudah diformat dalam bentuk animasi

Sayangnya, kesadaran orang tua untuk mendekatkan anak-anak  dengan dongeng semakin luntur. Semakin jarang orang tua yang bisa/mau meluangkan waktu untuk mengajak anak membaca, mendengarkan atau menyaksikan dongeng. Padahal banyak hasil penelitian mengungkapkan, dongeng dan aktivitas mendongeng memiliki banyak manfaat, terutama bagi perkembangan psikologis. 


Manfaat Mendengar/Melihat Dongeng Bagi Perkembangan Anak


Kelihatannya sepele, hanya meluangkan waktu sekitar 5-10 menit membacakan buku untuk anak sebagai pengantar tidur, atau mendampingi anak-anak menyimak dongeng favorit yang ditampilkan dalam video interaktif. Tapi percayalah, dampak positif yang dibawanya sungguh besar. Berikut manfaat yang bisa dirasakan dari kebiasan mendengarkan/menyimak dongeng:

Melatih konsentrasi
Untuk bisa memahami jalan cerita, mengerti sifat atau watak antar tokoh dalam sebuah dongeng, seorang anak harus menyimak dengan baik dongeng yang sedang ia dengar atau ia lihat. Saat itulah, konsentrasi dibutuhkan. Melalui momen-moment tersebut, konsentrasi anak secara langsung ikut terasah. 

Meningkatkan kemampuan berbahasa
Dengan mendengarkan dongeng, atau membacanya langsung dari buku  maka kemampuan literasi anak akan meningkat. Anak-anak akan lebih banyak mengenal kosakata-kosakata baru dan mengerti maknanya. Manfaat berikutnya, anak  akan lebih cepat memahami isi suatu bacaan.

Kemampuan anak untuk berimajinasi meningkat pesat
Untuk poin ini, contoh sederhanya seperti ini; Saat mendengarkan dongeng berbentuk fabel dengan tema cerita kehidupan binatang di hutan, sangat mungkin anak-anak langsung membayangkan hutan hijau yang lebat dengan berbagai binatang di dalamnya. Alam fikiran anak-anak langsung “connect” membayangkan situasi sesuai dengan apa yang ia dengarkan. Saat mendengarkan dongeng, semua bagian otak anak-anak akan aktif. Bagian otak yang aktif ini nantinya akan membentuk imaginasi seru yang sering dialami saat mendengarkan dongeng.

Logika akan mengantarmu dari titik A ke titik B. Tetapi imaginasi membawamu pergi ke manapun—Albert Einstein


Merangsang minat baca 
Membaca itu salah satu jendela dunia, karena dengan membaca pengetahuan kita akan semakin bertambah. Salah satu cara yang bisa dilakukan orang tua adalah mendekatkan anak-anak dengan bahan bacaan. Bahan bacaan yang hampir selalui disukai anak-anak adalah buku-buku dongeng karena rata-rata buku dongeng memiliki tampilan/ilustrasi menarik.


Mendekatkan Bonding antara  anak orang tua
Orang tua jaman sekarang, menurut saya sudah beruntung lho. Hampir semua pekerjaan sudah dihandle oleh mesin, banyak hal dipermudah dengan smartphone. Tapi kenapa interaksi dengan anak-anak seringkali berasa semakin jarang ya? Itu yang perlu kita pikirkan ulang dalam posisi kita sebagai orang tua. Mendongeng, bisa dijadikan aktivitas bersama yang bisa mendekatkan ikatan antara anak dengan orang tuanya.

Tidak ada aturan baku siapakan yang harus mendongeng apakah ayah atau ibu. Atau lebih baik jika keduanya dilibatkan. Dengan interaksi saat aktivitas dongeng berlangsung, maka diharapkan bonding anak-orang tua semakin kuat.

“Mbok le ndongengke Alya dudu sing kui” Pernah suami saya mengingatkan saat membacakan Alya buku cerita menjelang tidur. Saya ingat judulnya, ‘Asal mula si Udang Bongkok’. Setelah saya pikir ulang, ternyata nilai cerita dalam buku yang saya pegang memang sangat dangkal. Intinya, tak semua bahan bacaan bisa kita jadikan bahan untuk mendongeng, ada beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan.

Beberapa Tips Memilih Dongeng

Hidup memang penuh pilihan. Sandainya kita masih bisa memilih, nggak salah kan kalau kemudian kita memilih yang terbaik? Tentunya agar manfaat yang diambil bisa maksimal; termasuk dalam memilih bahan-bahan/materi dongeng.
  • Sesuaikan materi dongeng dengan usia anak-anak. Batita/balita tentu lebih tertarik dengan dongeng sederhana, dengan tokoh yang tidak terlalu banyak. Saat umur anak bertambah, maka muatan dongengpun bisa diisi dengan hal-hal yang lebih berbobot.
  • Pilih dongeng yang memuat value atau mempunyai nilai moral. Harapannya anak-anak akan menyimpan nilai atau pesan yang ingin disampaikan melalui dongeng, dan kemudian mengaplikasikan dalam kehidupan nyata.
  • Lakukan improvisasi. Dongeng atau cerita yang ada dalam sebuah buku, bisa kok diimprovisasi agar lebih menarik. 


Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

1 komentar

  1. yang jelas banget itu meningkatkan minat baca..

    haduh, apa kabar minat baca anakku

    BalasHapus

Posting Komentar