P3K Para Kucing

2 komentar

 

Obat untuk kucing



P3K Para Kucing - Tingkah polah nya seringkali  bikin gemes, itulah kucing. Namun seperti makhluk hidup lainnya, ia bisa sehat, dan ia juga bisa saja sakit. Sayangnya, kalau kucing lagi sakit dia nggak bisa berobat sendiri. Itulah yang membuat saya sering merasa kasihan.

Cuma ya itu, saya bukan dokter hewan.  

Mirip kita manusia yang sering standby obat di kotak P3K biar sewaktu-waktu butuh tidak kelabakan, di rumah saya juga sedia beberapa obat untuk kucing.  Asal muasalnya tentu saja karena pas memelihara kucing si kucing pernah sakit, minta bantuan dokter...saya niteni  (ngapalin) obatnya, dan ketika melihat/timbul gejala yang sama, ya tinggal ngasih obat yang sama. 

Seberapa berguna? Ya pasti berguna banget. 

Di rumah sering ada kucing liar mampir atau kucing tetangga yang nebeng main.  Kadang, ada kucing mampir matanya penuh dengan belek, trus telinganya banyak scabies. Saya kasih mereka obat yang ada di rumah, dan bahagia banget ketika beberapa hari kemudian si kucing datang lagi, kondisinya udah membaik. 

Jenis Obat Untuk Kucing yang Saya Simpan di Rumah

Sama seperti manusia yang jadi terlihat awut-awutan kalau lagi nggak fit, kucing pun juga. Mendadak kelucuan dan tampang nggemesinnya ilang kalau ada yang nggak nyaman dengan badannya. Dari pengamatan saya, ada beberapa masalah kesehatan yang umum banget dialami para kucing:


Kucing Terluka
Kucing (jantan apalagi) sering sekali berebut wilayah dengan sesama kucing jantan lainnya. Biasanya mereka akan bertengkar, mulai dari awalnya cuma adu mulut, bisa jadi saling kejar dan cakar-cakaran. Ngerti sendiri kan, cakar kucing itu tajam. Selain cakar-cakaran,  4 kaki kucing juga  nggak pake sandal. Nah, ini bisa banget pas lagi mereka main di luar, si kucing menginjak paku, pecahan kaca, dan si kaki terluka. Untuk kasus ini, biasanya saya standby in Betadine obat luka, sama plester luka, plus salep gentamycin biar nggak infeksi. Sekiranya luka tidak terlalu besar, ditangani sendiri bisa. Tapi kalau darah terus mengucur...tetep sebaiknya hubungi dokter hewan untuk mendapatkan penanganan medis secepatnya. 

Kucing Flu
Tanda-tanda awal kucing flu, biasanya dia bersin-bersin. Selanjutnya, nafsu makannya turun drastis. Hidungnya beringus, sama kayak kita. Cuma bedanya, kucing kayaknya nggak bisa buang ingus. Ini yang sering mbikin kasian.

Kalau kucing di rumah ada gejala ke arah flu, saya sedia Flucat. Obat dalam bentuk cair ini, menurut saya lumayan efektif untuk meredakan gejala flu pada kucing. Untuk memulihkan nafsu makannya, saya beri juga vitamin B-Complek, beli yang produknya IPI, biar hemat di kantong. 


Beleken
Entah, saya lupa apakah pas musim pancaroba atau bukan, tapi kucing saya pernah beleken. Matanya merah dan berair. Kebetulan, ada adik ipar yang dokter hewan. Dianya nyaranin menggunakan erlamycetin salep mata yang buat manusia itu, cuma dosisnya saja dikurangi. Sembuh ternyata! 


Kucing Diare
Namanya diare, pasti fesesnya lembek. Frekuensi BAB si kucing, biasanya jadi lebih sering. Sebentar-sebentar dia akan menjilati bagian anusnya. Sakit mungkin yaa..

Untuk kucing diare ini saya standby norit, merk arang aktif yang memang bisa digunakan untuk menyerap racun dalam saluran pencernaan. Kalau diarenya karena salah makan, bisa sembuh kok.  

Tapi pernah juga sih, punya kucing diarenya lamaaa...eh, ternyata sembuhnya setelah saya beri obat cacing. Jadi, saat kucing kena cacingpun, rupanya bisa jadi "lari" nya ke diare.


Si Kucing Cacingan
Kucing adalah binatang yang suka  jalan-jalan ke mana aja, guling-guling, makan segala serangga (entah kalau kucing yang model di kandang, saya nggak tau), jadi wajar kalau potensial banget terkena cacingan. Kalau saya ngeliatnya dari warna bulu. Biasanya kalau ada cacing, bulunya kusam, nggak mengkilat. Terus bisa juga, pas kucing BAB keluar cacingnya warna putih kecil kayak beras. Ada banyak merk dan jenis obat cacing sebenarnya, tapi menurut saya yang paling efektif merek Drontal. Agak mahal sih memang, 20 ribu/kaplet, tapi sepadan sama manfaatnya. 


Kucing Terkena Jamur dan Scabies
Jamur dan Scabies pada kucing ini mirip banget tampak luarnya. Intinya si kucing gatal-gatal. Biasanya, yang kena di awal di area telinga, seperti numbuh kerak. 

Kalau dokter hewan, biasanya akan di cek dibawah mikroskop untuk mendiagnosa penyebab gatelnya jamur atau tungau. Memang itu paling tepat. 

Cuma, kalau gatelnya masih belum parah, sebenarnya bisa diobati pake salep jamur dulu. Si kucing saya oles miconazole nitrate, salep untuk jamur. Kalau kemudian terlihat membaik, berarti obatnya cocok. 

Tapi kalau tidak ada perubahan, bisa jadi penyebabnya tungau, dan untuk masalah ini diatasinya pake Iverpet tetes. Iverpet tetes ini recommended banget untuk ngatasi Scabies dan juga kutu/pinjal pada kucing. Cara pemakaiannya juga mudah, tinggal di tetes di tengkuk 1x,  dan iverpet akan bekerja sampai 4 hari kedepan. 

Nah, itu tadi P3K sederhana para kucing di rumah, biar mereka cepet sehat. Sekedar berbagi, semoga ada manfaatnya😀



Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

2 komentar

  1. di rumah banyak banget kucing tetangga numpang main, dan emang gitu, banyak ya ga terawat apalagi yang punya udah sepuh T.T

    Perlu juga ini ada p3k kucing, jadi bisa buat nyehatin si kucing dan tentu nanti anak bisa main dengan tenang dekat-dekat kucing

    BalasHapus
  2. Informatif, Mbak...
    Meski sampai saat ini masih belum kepikiran buat pelihara kucing, entah kenapa saya kalau ketemu kucing jiper duluan. Serada takut dicakar. duuuh....

    BalasHapus

Posting Komentar