"Gimana rasanya Lis, sering pegal dibagian tengkuk? Sering ngerasa cepet capek gitu ndak?" Tanya seorang teman setelah mengukur kadar trigliserida dan kolesterol darah saya, pada sebuah acara pertemuan teman-teman jaman masih sekolah. Membaca angka yang tertera pada layar alat pengukur -- Etik, teman sekolah waktu SMP tadi lantas menyebutkan beberapa gejala atau ciri kita kena kolesterol.
“Oh..pantesan tengkukku sering nggak nyaman, kayak ada beban di belakang. Cepet capek juga aku. Rupanya karena kadar kolesterol darahku termasuk tinggi ya” jawab saya kala itu.
“Perbaiki pola makan saja dulu. Semoga nanti segera turun ya!” Pesen teman saya kemudian.
Ya, begitulah pola ketemuan teman-teman sekolah, dengan member “remaja” yang sudah memasuki usia 40 tahun-an. Di samping acara keakraban, sebisa mungkin diisi juga hal-hal yang berguna untuk semua; cek kesehatan semua peserta.
Tiga ratus empat (304) untuk kadar trigliserida dan 193 untuk kadar kolesterol. Tiga digit angka, yang sempat membuat saya ketar-ketir waktu itu.
Selepas acara pertemuan itu, saya saya jadi rajin membaca artikel yang berkaitan dengan kadar kolesterol dalam darah. Masih penasaran dengan gejala-gejalanya, apa akibatnya, dan apa yang bisa saya lakukan untuk menurunkan kadar kolesterol darah dengan cepat, dan aman.
Mulai dari itu juga, saya lebih hati-hati saat makan. Belum bisa dibilang membatasi secara ketat, tapi minimal punya filter untuk diri sendiri.
Kenapa Kita Bisa Terkena Kolesterol?
Kolesterol adalah salah satu senyawa lemak lunak, berwarna kuning menyerupai lilin dan diproduksi tubuh kita, terutama oleh hati. Selain dari hati, kolesterol juga berasal dari makanan yang kita konsumsi seperti telur, otak, daging, susu, ikan, dan beberapa produk hewani lainnya.
Dalam batas wajar, kolesterol dibutuhkan untuk tumbuh kembang tubuh. Yang menjadi masalah adalah ketika kadar kolesterol di bawah atau di atas normal.
Cara yang paling akurat untuk mengetahui kondisi kadar kolesterol darah adalah dengan melakukan tes kolesterol atau pemeriksaan profil lipid
Image : freepik.com |
Secara umum, kadar kolesterol total yang sehat adalah dibawah 200mg/dl, sementara kadar trigliserida yang baik adalah kurang dari 150 mg/dl.
Kalau berdasarkan patokan di atas, kadar kolesterol dalam tubuh saya sudah hampir di ambang batas tinggi. Ibarat traffict light, sudah berwarna jingga. Sementara kadar trigliserida tubuh saya, sudah kategori tinggi. Lampu merah.
Meskipun jumlah kolesterol di setiap tubuh berbeda-beda, namun kadar kolesterol laki-laki umumnya lebih tinggi dibanding kadar kolesterol perempuan. Tinggi-rendahnya kadar kolesterol, bisa pula dipengaruhi oleh faktor keturunan.
Lantas, apa yang mempengaruhi kadar kolesterol tubuh kita?
Selain karena faktor makanan, tingginya kadar kolesterol darah bisa/ sangat mungkin disebabkan oleh:
1. Rokok
Selain nikotin yang bisa merusak paru-paru dan menyebabkan kanker, ternyata rokok dapat meningkatkan kadar LDL atau lemak jahat.
2. Berat Badan
Ada kecenderungan orang dengan berat badan berlebih memiliki kadar kolesterol yang lebih banyak dibanding orang dengan berat badan normal. Biasanya, tubuh akan menyimpannya di jaringan bawah kulit. Meskipun begitu, bukan jaminan pula orang yang memiliki berat badan ideal, adalah orang dengan kadar kolesterol yang normal pula.
3. Kebiasaan minum kopi
Orang-orang dengan jenis pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi, biasanya akrab dengan secangkir, atau bahkan bercangkir-cangkir kopi dalam sehari. Sayangnya, kebiasaan meminum kopi dalam jumlah yang banyak ini akan meningkatkan kadar kolesterol jahat/trigliserida dalam tubuh. Kondisi ini akan menjadikan darah lebih pekat hingga rentan terjadi penyempitan pembuluh darah dan beresiko serangan jantung dan juga stroke.
4. Kurang olahraga
Bukan rahasia lagi kalau olahraga yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan kadar kolesterol baik dalam darah. Sebaliknya, kalau tubuh jarang bergerak, minim aktivitas, maka kadar kolesterol jahat dalam tubuh juga akan meningkat
5. Faktor Usia
Saat muda, saya tak pernah berfikir kalau suatu saat kadar kolesterol darah saya sudah di ambang batas tinggi, bahkan tergolong tinggi untuk kadar trigleserida. Rupanya, kadar kolesterol cenderung meningak seiring bertambahnya usia.
Kalau mencermati faktor pemicu yang mempengaruhi kadar kolesterol pada tubuh kita, apa yang terjadi dalam tubuh saya sepertinya lebih disebabkan karena berat badan (saya beberapa kilo di atas standard), kebiasaan minum kopi, kurang olahraga, dan juga faktor usia.
Apa Tandanya Kadar Kolesterol dalam tubuh kita Tinggi?
Berbeda dengan beberapa penyakit yang tampak secara tampilan luar, cacar misalnya, maka tanda kita kena kolesterol tinggi ini seringkali tidak spesifik, bahkan seringkali tanpa gejala yang mencolok. Ini juga yang menjadikan gangguan tubuh ini masuk dalam kategori silent killer.
Meskipun tanpa gejala yang khas, beberapa sinyal tubuh ini perlu diwaspadai/ ada yang tidak beres dengan kadar kolesterol dalam tubuh
1. Mudah Lelah
Gejala ini muncul karena suplai darah ke otak yang berkurang. Kolesterol yang menempel akan membentuk menjadi semacam plak di pembuluh darah dan menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jaringan tubuh.
2. Suka Mengantuk
Masih berhubungan dengan point pertama, rasa sering mengantuk yang sering muncul pada tubuh dengan kadar kolesterol tinggi terjadi karena asupan aliran darah yang membawa oksigen ke otak berkurang. Gejala ini terjadi karena terjadi sumbatan pada pembuluh darah.
3. Tengkuk terasa pegal
Inilah gejala yang paling sering muncul dan mencolok. Kondisi ini terjadi karena adanya penumpukan plak di pembuluh darah pada area leher dan menghalangi aliran darah yang ada di leher menuju ke otak
4. Nyeri pada bagian dada
Nyeri di bagian dada ini terjadi karena penumpukan plak pada pembuluh darah jantung. Gejala ini menjadi awal mula terjadinya penyakit jantung atau serangan jantung yang diakibatkan tingginya kadar kolesterol dalam darah.
Hal yang Bisa Kita Lakukan Untuk Menurunkan Kadar Kolesterol Darah
Mengubah gaya hidup, menata pola makan adalah cara yang dipercaya paling efektif untuk mengembalikan kadar kolesterol dalam darah ke dalam fase normal. Meskipun untuk saya pribadi, baru berberapa yang saya coba terapkan, tapi cara ini dipercaya ampuh untuk normalisasi kadar kolesterol dalam darah:
- Membatasi asupan gula
- Perbanyak makanan yang tinggi magnesium
- Perbanyak makanan tinggi serat
- Hindari lemak trans
- Berhenti merokok
- Aktif berolahraga
- Makan dengan porsi sewajarnya
- Mengurangi stress dan cukup istirahat
Delapan cara yang memang butuh perjuangan untuk bisa terlaksana dengan baik dan benar. Tapi tidak ada salahnya juga dicoba karena memang pada akhirnya adalah demi kesehatan dan kebaikan tubuh kita sendiri.
pokoknya harus seing sering olahraga..
BalasHapusotomatis makan apa apa juga enak
Trakhir med check, hasil kolesterolku itu msh normal tapi mendekati ambang :(. Itu bukti kalo kolesterol ga hanya ada di org gemuk. Yg bdnnya kurus juga bisa kena.
BalasHapusMakanya akupun walo suka makan, tp tetep inget utk olahraga mba. Setidaknya tiap hari bdn hrs ada gerak.
Palingan ya pertolongan pertama kalo tengkuk mulai pegel Krn makan yg berkolesterol, aku selalu olesin essential oil lemongrass. Baunya memang ga enak, tp itu ngilangin pegal di tengkuk juga pusing akibat kolesterol. Bukan mengobati ya, tp hanya mengurangi rasa ga enaknya. Ttp sih olahraga dan jaga makan wajib
Terakhir kali cek kolesterol itu sekitar 5 tahun, kolesterolnya diambang batas sekitar 190an gitu..
BalasHapusEmang ngeri sih kolesterol kalau udah tinggi, apalagi saya yang tinggal di bagian sumatera yang tidak bisa tidak makan santan dan oily food lainnya T.T