Bayi Kucing Oyen - Coretan Bunda

 

Daripada suntuk mikirin pandemi yang nggak tau kapan teratasi dan bisa terkendali,  ngobrolin kucing aja yuk ah. Karena bagaimanapun, si anabul ini udah bisa menghibur banget lewat tampang polos dan imut mereka. 

Melihat tingkah dan polah kucing itu, bisa banget lho buat naikin imun tubuh. So, klo ada yang bisa langsung ketawa karena liat wajah kucing, bisa jadi frekuensi kita sama. 

Soal kepemilikan, di rumah sebenarnya secara resmi saya cuma punya satu kucing betina, Chia namanya. Tapi, teman Chia ini banyak. Setiap hari, selalu ada kucing tetangga yang main ke rumah, terlebih di waktu makan. Bisa ngumpul 5 kucing sekaligus..wkk..wkk.Dan..  kurang lebih tiga mingguan ini, grup punya member baru, masih bayi kucing. 

Si Oyen, namanya. Sementara induknya adalah kucing liar yang beneran liar. Selalu menjauh saat didekati manusia..

Entah karena induknya si Oyen ini nggak bisa ngitung atau gimana, suatu hari Oyen ini ditinggal sendirian di eternit rumah. Sementara bayi-bayi kucing yang lain diajak pindahan. Menangislah ia keras-keras. 

Karena tidak diambil juga oleh siinduk, akhirnya bayi Oyen saya  rescue. Waktu itu ukuran badannya masih lebih kecil. Tapi untungnya jalannya udah seimbang dan mata juga sudah terbuka sempurna. 

Merawat Anak Kucing Tanpa Induk

Untuk kasus Oyen ini, setidaknya saya punya dua opsi. Pertama, menitipkan Oyen ke induk lain yang sedang menyusui, atau tlaten menggantikan peran si Induk kucing.

Lebih gampang opsi pertama sebenarnya, tapi nggak punya induk yang bisa dipake untuk nitip nyusuin oYen. Mau-nggak mau, yang bisa dilakukan kemudian adalah membuat Oyen tetap hangat, dan memberinya makanan/minuman. 

Bayi Oyen saya masukkan ke kandang, saya beri litterbox agar pipis dan BABnya tertib di tempatnya, saya beri alas selimut biar hangat. Untuk makan dan minum..ini yang mesti telaten. 

Sempat membeli dot kucing di petshop, tapi rupanya Oyen tidak mau. Ukuran puting dot sepertinya terlalu besar. Lebih enak make spuit ukuran 1 ml. 

Setiap beberapa jam sekali saya beri Oyen susu kucing dan juga wetfood kucing yang sudah diencerkan.  Takarannya? Saya nggak tau ukuran yang pas. Make feeling. Modal perasaan bertahun-tahun nyuapin anak. Jadi kalau pas disuapin udah mulai dilepeh, bisa jadi Oyen kenyang. 

Setelah 2 mingguan  makan dan minum harus menggunakan spuit, beberapa hari terakhir Oyen sudah bisa makan dan minum sendiri. Lebih mandiri tentunya. Sudah mau dryfood juga. 

Jadiii.... kesimpulannya apa nih?

• Kalau ada bayi kucing terlantar, tolong aja lah. Kasian. 
• Kalau memungkinkan, cari induk pengganti. Kalau nggak...ya harus tlaten nyuapi. Sedikit-sedikit, asal ada yang masuk ke tubuhnya. Gunakan spuit/suntikan tanpa jarum. 
• Kalau pas kecil, paling enak memang taruh di kandang. Kondisikan agar tetap hangat. Setelah eek+pipisnya nggak sembarangan, barulah lepas kandang.
• Kalau ia bertahan, tumbuh dan makin besar... Alhamdulillah. Kalaupun endingnya kok sad, ya sudah. Yang penting kita sudah berusaha nolong. Sesimpel itu.