Surat Al Kafirun merupakan surat ke 109 dan berada dalam juz ke 30 di dalam Alquran. Al Kafirun sendiri memiliki artian surat yang berasal dari ayat pertamanya yakni “Orang – Orang Kafir." Inti surat Al Kafirun menceritakan bagaimana perjuangan Rasulullah saat menyebarkan ajaran Islam kepada kaum kafir Quraisy.
Surat Al Kafirun termasuk ke dalam surat Makiyyah karena diturunkan saat Rasulullah masih di Kota Mekkah sesaat sebelum beliau hijrah ke kota Madinah.
Di dalam surat Al Kafirun tergambar jelas bahwa tidak adanya pengecualiaan dalam hal apapun jika berkaitan dengan aturan agama.
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
Dalam surat ini dijelaskan bagaimana usaha Rasulullah untuk menyebarkan ajaran Islam kepada kaum Quraisy, namun justru kaum Quraisy menolak mentah – mentah dan malah mengajukan syarat yang di luar harapan Rasulullah, yakni kaum Quraisy memperbolehkan Rasulullah menyebarkan agama Islam tetapi dengan syarat Rasulullah juga harus mau menyembah apa yang kaum Quraisy sembah.
Dengan adanya peristiwa seperti ini akhirnya Allah menurunkan wahyu kepada nabi Muhammad SAW berupa 6 ayat surat Al Kafirun ini. Didalam surat tersebut sudah jelas tergambar bahwa Allah memerintahkan kepada Muhammad untuk tidak menyembah apa yang tidak layak untuk disembah dan Allah juga mengatakan pada Muhammad bahwa mereka juga tidak akan menyembah apa yang engkau sembah.
Dari makna yang terkandung dalam surat Al Kafirun tersebut kita bisa mengetahui bahwa setiap orang tidak boleh mencampuri urusan kepercayaan seseorang dan tidak ada kompromi sedikitpun jika hal itu berkaitan dengan ilmu agama. Jika kamu bisa mempertahankan apa yang agamamu ajarkan maka berarti kamu bisa menunjukan tingkat keimanan kamu sebagai penganut agama Islam.
Tetapi jika sebaliknya maka kamu termasuk kedalam golongan orang – orang kafir yang telah menyekutukan Allah. Sungguh orang – orang tersebut termasuk kedalam golongan orang – orang yang merugi. Selain itu dari tafsir mengenai surat Al Kafirun inipun kita bisa mengetahui bahwa :
- Nabi Muhammad menolak secara tugas mengenai ajakan kaum Quraisy yang menginginkan Nabi Muhammad ikut menyembah apa yang mereka sembah demi tujuan dan kepentingan apapun.
- Dengan adanya hal semacam itu bisa menjadi pembeda yang bisa dijadikan contoh antara perbedaan kaum muslimin yang menyembah Allah dan kaum kafir yang masih menyembah berhala.
- Dari surat Al kafirun kita juga mengetahui bahwa tidak ada kompromi sedikitpun dalam perkara aqidah dan kayakinan seseorang terhadap suatu ajaran agama tertentu.
- Kandungan dalam surat Al Kafirun juga menjelaskan bahwa Rasulullah dan seluruh umatnya sampai akhir zaman tidak akan menyembah apapun dan siapapun selain kepada Allah SWT.
- Didalam surat Al Kafirun pun dijelaskan bahwa cukup memberikan sikap toleransi dengan cara saling menghargai dan tidak saling menyinggung terhadap pilihan agama yang dianut oleh seseorang. Cukup doakan dalam hati agar ia diberikan hidayah oleh Allah untuk kembali ke fitrahnya sebagai manusia yakni menyembah Allah SWT.
Itu tadi beberapa makna yang terkandung didalam surat Al Kafirun, semoga dengan ilmu ini bisa membuat kita semakin memahami apa yang namanya keimanan dan juga mengetahui kapasitas yang bisa dilakukan sebagai umat muslim yang baik.
Maknanya dalam banget surat ini jadi, semacam agama itu urusan pribadi masing-masing.
BalasHapusayat keenam dari surat ini itu yang paling mengena
BalasHapuskadang kita lupa untuk memaknainya
apalagi jika merujuk dengan kondisi sekarang