Beberapa hari terakhir grafik penularan Covid 19 kembali naik di Indonesia, bahkan pergerakannya bisa dikatakan cepat. Di antara banyak sektor yang terdampak, lagi-lagi pendidikan harus menelan pil pahit. Di satu sisi, meluasnya penularan virus Corona adalah sesuatu yang harus kita cegah, sementara learning loss menjadi ancaman yang harus segera dicarikan jalan keluar. Sebagai orang tua, apa yang bisa dilakukan?
Belum genap satu bulan anak-anak kembali ke sekolah. Bisa berjumpa dengan teman-teman, bertemu. para guru, menggunakan kembali fasilitas sekolah secara langsung, saya anggap sebagai sesuatu yang menyenangkan.
Pun dengan Raka dan Alya. Saya perhatikan, dua bocah ini selalu bersemangat saat bisa masuk sekolah lagi. Tak ada lagi drama-drama saat dibangunkan pagi atau bujukan-bujukan untuk segera mandi. Semua mereka lakukan dengan senang.
Anak senang, Ibu riang. Itu artinya, beban tanggungan saya sebagai seorang ibu sekaligus “guru serabutan” berkurang.
Saya yakin, saya nggak sendiri. Banyak juga orang tua yang merasakan jika menjadi guru dadakan hampir untuk semua mata pelajaran saat anak-anak belajar daring itu tidak mudah. Sering menguras emosi malah.
Sayangnya, sepertinya saat ini para orang tua harus bersiap untuk set-back. Meski tak berharap sungguh-sungguh terjadi, tapi sangat mungkin model pembelajaran anak-anak akan kembali seperti di awal pandemi. Nyatanya, Bulan Februari ini pembelajaran full tatap muka dihentikan. Angka penularan Covid-19 kembali melonjak seiring munculnya kasus-kasus baru yang muncul dari cluster sekolah.
Sebagai langkah antisipatif, pemerintah telah merekomendasikan sekolah untuk kembali ke sistem pembelajaran jarak jauh atau kembali menjalankan pembelajaran tatap muka secara terbatas. Untuk beberapa daerah, tatap muka maksimal 50% dari jumlah siswa masih diperbolehkan.
Meskipun sistem Pembelajaran Jarak Jauh bisa dijadikan pilihan saat pembelajaran tatap muka tak memungkinkan, namun bukan berarti metode ini bebas masalah. Persoalan yang sering muncul saat anak-anak harus belajar secara daring biasanya terkait dengan ketersediaan alat penunjang, suasana belajar yang kurang kondusif hingga mereka kurang fokus, atau materi-materi yang kurang tersampaikan dengan baik karena ketiadaan atau kurangnya pendampingan .
Kesulitan anak-anak dalam memahami materi ini biasanya karena banyak guru yang hanya memberikan penugasan demi penugasan, atau mengirim materi tanpa diiringi penjelasan yang memadai. Yang pasti, saat belajar di rumah, hal penting yang harus ada di samping anak-anak adalah pendampingan oleh pihak-pihak yang kompeten, semacam bimbingan belajar.
Belajar Lebih Terarah Dengan Bantuan Aplikasi Bimbingan Belajar Online
 |
| Image: kelaspintar.id |
Sistem Pembelajaran jarak jauh membutuhkan pengawasan dan bimbingan orang tua sebagai pengganti guru di sekolah. Namun dalam pelaksanaannya, tidak semua anak memiliki orang tua yang bisa berperan aktif. Biasanya karena alasan kesibukan, atau ketidakmampuan.
Hal itu yang saya rasa paling sering dikeluhkan selama pandemi berlangsung. Secara waktu, anak-anak harus sekolah online ketika para orang tua harus keluar rumah mencari nafkah. Atau bisa jadi materi pelajaran saat ini yang sudah jauh berbeda dengan saat para ayah/ibu mereka dulu sekolah. Sadar atau tidak, Inilah yang kerap menimbulkan masalah.
Baca juga: Matematika, Beda Jaman Beda Tingkat Kesulitan
Kendala lain yang juga sering terjadi adalah seringnya penyampaian materi pelajaran yang hanya bersifat satu arah. Saat ada materi yang belum dipahami, anak-anak akan kesulitan untuk bertanya atau berkonsultasi. Salah satu solusi yang bisa digunakan untuk mengatasi permasalahan tadi adalah penggunaan aplikasi belajar online sebagai penunjang kegiatan belajar selama masa pandemi.
Setidaknya ada beberapa keuntungan yang bisa didapat melalui penggunaan aplikasi belajar yang sifatnya mobile dalam pembelajaran, antara lain:
- Pengaturan waktu belajar lebih mudah atau fleksibel karena anak-anak bisa menyesuaikan waktu belajar sementara konten pembelajaran via aplikasi belajar online bisa diakses selama 24 jam.
- Anak akan mendapatkan pengalaman baru dalam belajar
- Materi belajar rata-rata lebih lengkap namun ringkas, dengan media pembelajaran yang lebih beragam.
- Anak menjadi lebih melek teknologi
Saat ini, banyak aplikasi belajar yang bisa kita pilih, salah satunya Kelas Pintar. Aplikasi Kelas Pintar merupakan layanan digital learning solution yang memungkinkan anak-anak dengan jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA untuk belajar online dengan cara yang menarik, mudah, dan menyenangkan.
Fitur aplikasi ini cukup lengkap, bahkan dengan fitur SEKOLAH aplikasi ini memungkinkan guru dan siswa menyelenggarakan aktivitas belajar, berinteraksi secara online layaknya di sekolah.
Kemudian ada fitur TANYA yang bisa digunakan anak-anak untuk bertanya secara gratis kepada guru-guru bersertifikasi, ahli di bidangnya dan selalu ada untuk menjawab pertanyaan secara benar.
Fitur SOAL yang berperan layaknya bank soal guna mengasah dan mengukur penyerapan pemahaman materi dan kemampuan anak. Fitur ini juga dilengkapi dengan report assessment Kompetensi Minimum
Fitur GURU. Fitur terbaru dan merupakan layanan tambahan (add on) ini bertujuan untuk menjadi pendamping belajar anak-anak di luar jam sekolah. Dengan keberadaan fitur ini diharapkan pemahaman siswa akan materi bisa lebih optimal.
Saya percaya, semakin banyak sumber belajar yang bisa dimanfaatkan anak-anak, maka semakin baik proses belajar mereka. Jadi tak ada salahnya memanfaatkan aplikasi belajar online untuk membantu anak-anak, tentunya sembari menunggu pandemi mereda.
Wih mantep, kabar daring memang sudah dipastikan nih jadi kita harus mempersiapkan agar anak bisa belajar dengan baik dan memahami pelajarannya. Bimbel online memang solusi yang memudahkan Bunda nih.
BalasHapus