Tips Memilih Vitamin Untuk Anak, Moms Wajib Tahu!

4 komentar

Memiliki anak yang sehat, nafsu makannya bagus, plus grafik KMS yang selalu berada di warna hijau, merupakan kebahagiaan tersendiri bagi para orang tua, terutama seorang ibu. Karena itu, selain berusaha untuk memberikan asupan makanan dan minum yang bergizi, sering pula kita menambahkan vitamin untuk anak.

Di satu sisi, banyak sekali vitamin untuk anak yang beredar di pasaran. Di sisi lain, anak kita bukan tester untuk beragam vitamin tersebut. Apakah semua vitamin baik untuk diberikan? Bagaimana memilih vitamin yang baik untuk anak? 

Memberikan Anak Vitamin Tambahan

Memilih vitamin untuk anak
Tawa anak, bahagianya Ibu

Karena sedang berada dalam masa tumbuh kembang, pemenuhan gizi anak-anak memang tak boleh disepelekan. Setidaknya ada 6 nutrisi penting yang dibutuhkan anak-anak yaitu kalsium, serat, vitamin B, vitamin D, vitamin Edan juga zat besi. 

Makanan yang dikonsumsi sehari-hari, sebenarnya sumber nutrisi yang terbaik. Cuma masalahnya, banyak sekali anak yang bermasalah dengan acara makannya, terutama saat usia balita.

Raka dan Alya –dua anak saya pun dulu juga tak luput dari “masalah sejuta mamak” tersebut, mulai yang pemilih/picky eater, makan tidak langsung dikunyah tapi diemut terlebih dahulu, sampai acara susah makan saat diajak bepergian. Pernah ada masa maunya makan cuma itu-itu saja. Kalau sudah begitu bisa dipastikan asupan vitamin dan mineralnya akan kurang, karena sumbernya tidak beragam.

Kalau begini kondisinya, pemberian suplemen vitamin untuk anak bisa menjadi satu solusi agar kebutuhan nutrisi anak terpenuhi. Di samping untuk anak-anak dengan kecenderungan picky eater, vitamin tambahan juga dibutuhkan saat anak dalam masa pemulihan pasca sakit atau pasca operasi, anak yang menjalani pola makan vegetarian, anak yang terlalu banyak mengkonsumsi minuman berkarborasi, dan juga anak-anak yang menyukai makanan cepat saji.

Memilih Vitamin yang Baik untuk Anak

Ibarat maju ke medan perang, kecukupan vitamin dan nutrisi anak adalah perisai. Sebagai orang tua, tentu kita tidak boleh abai. Selain memenuhi kebutuhan vitamin dalam tubuh, biasanya orang tua memberikan vitamin anak atau suplemen untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, produk-produk dari Natural Farm contohnya. 

Untuk mengambil keputusan apakah si anak membutuhkan tambahan vitamin atau cukup dari konsumsi makanannya sehari-hari, alangkah baiknya melibatkan seorang dokter/sudah melewati konsultasi dengan yang pihak yang kompeten terlebih dahulu. 

Merangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa tips memilih vitamin untuk anak:

  1. Pastikan vitamin yang akan kita berikan ke anak memiliki ijin edar resmi atau telah disetujui BPOM
  2. Pilih jenis vitamin yang sesuai dengan usia anak. Saat ini bentuk dan rasa  vitamin yang beredar di pasaran bisa dikatakan beragam.  Mulai yang berbentuk sirup, tablet, atau bahkan menyerupai permen jeli dengan rasa berbagai buah-buahan. Manfaatkan kelebihan ini hingga anak bisa menikmati acara mengkonsumsi vitamin dengan tenang dan rasa cemas. Katakan juga bahwa anak membutuhkan ini demi kesehatan.
  3. Lebih banyak, bukan berarti lebih baik. Nah, mentalitas kita sering merasa lebih banyak vitamin buat anak, lebih banyak kandungan nutrisinya, itu akan lebih baik. Padahal sebenarnya tubuh hanya menyerap yang dibutuhkan. Memberikan dosis vitamin anak melebihi kebutuhan tubuh hanya akan sia-sia dan ditakutkan justru akan meracuni anak. 
  4. Tidak disarankan mencampur 2 vitamin tambahan/suplemen tanpa melakukan konsultasi dengan tenaga medis. Mencampur suplemen berupa minyak ikan  dengan vitamin yang mengandung bawang putih atau ginkgo biloba akan mencegah penggumpalan darah sehingga bisa menyebabkan pendarahan.
  5. Sebisa mungkin, hindari bentuk vitamin dengan bentuk yang menyerupai permen dan awasi juga penggunaannya. Ini bertujuan untuk menjaga agar anak tidak salah konsumsi. Pernah saya mendapatkan cerita seorang anak yang harus masuk rumah sakit gara-gara overdosis vitamin. Jadi gara-gara bentuk yang menarik, rasanya yang manis, si anak mengira vitamin itu layaknya permen dan mengkonsomsinya satu botol habis dalam satu hari. Duh..


Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

4 komentar

  1. makasih ilmunya mba lis, taksave sik...
    ternyata harus jeli ya mba lis milih vitamin...ga berarti banyak itu bagus juga. Juga jangan asal nyampur antara vit 1 ama lainnya. Soale sing diserap mung bahan bahan tertentu. Apalagi kalau bocahe susah mam serat buah dan sayur wkwkwkk....pucing pala balbie hahhahaha

    BalasHapus
  2. Anaknya adek juga keduanya, makannya susah banget. Kakaknya mending karena udah gedean, mau makan tapi picky eater juga. Makanya perlu dikasih vitamin kalau memang saran dokter juga. BTW adek saya dulu juga pernah, karena mungkin tuh vitamin macam permen, dia makan lah sampe 2, hahah...

    BalasHapus
  3. mencampur vitamin itu memang tidak disarankan karena ada beberapa kandungan yang malah berkontradiksi
    yang penting rutin dan pilih yang aman ya mbak
    apalagi buat anak yang susah makan kayak aku pas kecil dulu

    BalasHapus
  4. Aku sendiri sejak COVID ini, dari 2020 sampe skr, blm stop KSH anak2 suplemen vitamin. Tapi untungnya Krn adekku dokter, jadi tanya ke dia awalnya vitamin apa aja yg BGS utk anak, dan setelah Diksh tau, sampe skr, vitamin yg aku KSH itu2 aja mba. Alhamdulillah kalo tadinya mereka adaaa aja batpilnya dalam sebulan, skr kok malah jarang sakit. Jujur aku sih mikir suplemen itu sangat membantu juga. Trutama anakku picky Eater bgt. Makanya terbantu dari vitamin asupan tambahan

    BalasHapus

Posting Komentar