“Yah...aku mimisan!”
Raka, Sulung saya yang awalnya tengah belajar di kamarnya berteriak memanggil ayahnya. Sementara saya yang malam itu sedang membantu Alya menyelesaikan PR bergegas mengecek kondisi Raka. Benar, darah segar menetes dari hidungnya. Selain dengan tisu, Raka berusaha membersihkan darah dengan air kran di kamar mandi, tapi hasilnya nihil. Darah tetap saja menetes.
Ini kedua kalinya Raka mimisan. Pertama, waktu ikut umroh hanya berdua dengan Pak Suami. Jadi, ketika ia mimisan lagi...yang dicari ayahnya.
Mimisan adalah perdarahan yang terjadi di hidung. Secara medis, kondisi seperti ini disebut epistaksis. Penyebab mimisan yang paling umum adalah kondisi udara yang kering, kebiasaan mengorek hidung, dan juga trauma pada hidung.
Melansir sebuah artikel di halodoc.com ternyata tubuh lelahpun bisa memicu terjadinya mimisan. Saat badan melakukan aktivitas berlebihan, pembuluh darah dalam hidung menjadi tegang dan akhirnya pecah. Akibatnya, terjadilah mimisan. Pantas saja, sebelum mimisan, Raka mengikuti kegiatan orientasi di sekolah mulai pagi sampai jam 4 sore dengan kegiatan yang hampir semuanya outdoor. Ditambah kondisi cuaca panas sekali. Jadi, untuk kasusnya Raka ini, kemungkinan mimisan disebabkan karena kondisi tubuh yang terlalu capek.
Pertolongan Pertama Saat Anak Mimisan
Saat berhadapan dengan anak yang tengah mengalami mimisan, ingatan saya kembali ke jaman masih anak-anak. Puluhan tahun silam, secara tak sengaja, hidung saya terkena “hantaman” bola kasti. Cuma sekedar nonton, dan apes.
Awalnya hanya kaget, hidung terasa panas, dan sesaat kemudian darah keluar. Saya ingat, ibu kemudian menutup lubang hidung saya dengan gulungan daun sirih, dan tak lama kemudian darah di hidung berhasil mampet.
Bergegas saya ke tetangga, meminta beberapa lembar daun sirih yang sudah tua. Di rumah, daun sirih dicuci dan saya meminta Raka untuk menutup hidungnya yang masih terus meneteskan darah dengan gulungan daun sirih.
Saat dimasukkan ke lubang hidung, pastikan sirih dalam keadaan bersih dan tidak ada bagian batang/daun yang dirasa tajam ya. Ini untuk menghindari terjadinya luka/infeksi pada bagian dalam hidung.
Sirih dipercaya turun menurun sebagai obat untuk mengatasi mimisan. Zat tanin yang ada pada sirih, berperan sebagai agen pembekuan darah dengan cara mengecilkan pembuluh darah. Efeknya, perdarahan pada hidung akan berhenti pada waktu yang lebih cepat.
Selain memberikan pertolongan pertama dengan menutup lubang hidung dengan gulungan daun sirih, sembari menunggu perkembangan, saya coba chat teman yang berprofesi sebagai perawat kesehatan pada sebuah rumah sakit di Jogja, pengen nanya lebih jauh tentang penanganan saat anak mimisan. Saya yakin ini berguna mengingat mimisan ini kadang muncul tiba-tiba dan tak terduga.
Berikut beberapa poin penting yang harus dilakukan saat menghadapi penderita mimisan:
- Usahakan tenang, tidak panik. Ini berlaku untuk si penderita maupun orang-orang terdekat ya. Teorinya gampang, tapi prakteknya cukup sulit. Maklum. Yang namanya darah itu sering bikin takut duluan.Posisikan tubuh duduk tegak dan condongkan tubuh ke depan. Posisi ini dapat mengurangi tekanan darah di pembuluh hidung dan mencegah pendarahan lebih lanjut.
- Jangan berbaring atau mendongak. Ini justru akan membuat darah masuk ke tenggorokan dan memicu muntah saat darah masuk ke lambung.
- Tekan/pencet pangkal hidung untuk membantu menghentikan pendarahan
- Beri minum penderita dengan air dingin . kompres hidung dengan air dingin/air es pula
- Tutup hidung dengan kassa kering, atau daun sirih
Untuk mimisan anak saya, proses darah keluar sampai benar-benar berhenti, memakan waktu kurang lebih 15 menit. Uft , lega.........ternyata memberikan pertolongan pertama pada minisan tidak se-horor yang saya kira sebelumnya. Oh, iya..meski mimisan ini bukan gejala yang berbahaya tapi kalau sering muncul apalagi dengan durasi yang lama, tetap harus diwaspadai dengan cara melakukan pemeriksaan ke dokter.
Semoga artikel ini bermanfaat ya!
15 menit lumayan juga ya mba lis....ya Alloh alhnadulilah raka ga minisan lagi dengan pertolongan pertama pake daun sirih...aku biyen wes pernah mimisan juga dan dipakein daun suruh...cuma yoiku dasare wedi darah aku malah ngeri mba lis hahhahaha...idunge keluar darah...untung aja langsung ditangani ibuku juga pake suruh yang bersih senajan mandan perih sih
BalasHapus