Yang saya pegang dalam foto di atas, namanya kimpul. Atau ada juga yang menyebutnya enthik. Ia merupakan umbi dari tanaman Xanthosoma sagittifolium. Di pedesaan, jenis umbi ini masih gampang dicari. Banyak yang menanamnya di kebun/pekarangan, ataupun di sawah. Kalau yang saya bawa itu, saya membelinya di pasar tradisional dengan kisaran Rp 5000-6000 per kilogram
Sebagai bahan pangan, pemanfaatan umbi kimpul, cukup beragam. Ada yang dipotong kecil-kecil ukuran korek api, kemudian diberi bumbu dan digoreng. Jadilah keripik kimpul. Direbus pun kimpul ini enak dan bisa menggantikan nasi sebagai sumber karbohidrat. Yang suka cita rasa manis, bisa menambahkan gula dan parutan kelapa pada kimpul rebus, lantas ditumbuk. Jadilah getuk kimpul yang nikmat.
Ah, tapi anak-anak jaman sekarang, mungkin tidak kenal dengan jenis umbi satu ini. Termasuk juga dengan beberapa macam makanan olahannya.
Kimpul dan Talas, Serupa Tapi Tak Sama
Pertanyaan yang paling sering muncul adalah, apakah kimpul ini sama dengan talas? Meskipun keduanya adalah jenis umbi-umbian, tapi talas dan kimpul adalah dua bahan makanan yang berbeda. Pohon penghasilnya pun juga tak sama. Talas adalah umbi dari Colocasia esculenta L. Schoot. Beda pohon, tentu beda pula umbi yang dihasilkan. Perbedaan itu bisa dilihat dari tekstur daging umbinya. Tekstur umbi talas lembut dan sedikit kenyal, sementara kimpul memiliki tekstur umbi yang lebih kenyal. Lebih berasa gurih juga kalau menurut saya.
Meskipun banyak penelitian yang menunjukkan baik talas maupun kimpul adalah bahan pangan dengan nilai kandungan gizi yang cukup baik, namun sebagian masyarakat masih enggan untuk mengolahnya.
“Takut gatal!” biasanya alasan utamanya itu.
Memang, kalau tidak diolah secara benar, senyawa oksalat yang terdapat pada kimpul dapat menyebabkan rasa gatal pada saat dikonsumsi. Ini yang sering membuat banyak orang kemudian kapok, dan tak lagi melirik jenis umbi-umbian ini sebagai sumber karbohidrat alternatif selain nasi.
Tips Memasak Kimpul Agar Tidak Gatal di Mulut
Enak sih enak, tapi faktanya tidak semua dari kita tahu cara memasak umbi kimpul agar tidak gatal di mulut. Sebenarnya ada beberapa cara mudah yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan getah kimpul yang mengandung kalsium oksalat ini. Ya, bisa dikatakan semua jenis enthik / kimpul. Beberapa metode yang bisa kita coba di rumah antara lain:
Menjemur umbi kimpul/enthik
Panas akan membuat kalsium oksalat memudar dan menguap bersama panas. Cara yang bisa dilakukan adalah menjemur kimpul di terik matahari. Kandungan kalsium oksalat nya akan memudar atau menguap terkena panas matahari.
Baluri kimpul yang akan dimasak dengan garam
Sebelum diolah menjadi olahan kimpul yang lezat, bersihkan terlebih dahulu umbi kimpul kemudian baluri dengan garam. Selain itu, cara lain yang bisa dicoba adalah dengan merendam kimpul dalam larutan air yang diberi garam. Diamkan beberapa saat, baru cuci bersih. Setelah itu kimpul baru dimasak sesuai selera.
Setelah dijemur (dalam posisi belum dikupas) atau merendamnya dengan garam (dalam posisi siap masak), cara menghilangkan kalsium oksalat pada kimpul adalah pastikan teman-teman memasaknya dengan matang sempurna. Dari beberapa cara mengolah, saya paling suka dengan merebusnya. Dengan merebusnya dalam air sekitar 30 menit, kimpul akan matang dan empuk serta siap dikonsumsi tanpa tambahan rasa gatal di mulut.
Manfaat Kimpul untuk Kesehatan
Kimpul setelah direbus. |
Semakin kesini, kesadaran saya untuk menerapkan pola makan yang lebih sehat sepertinya semakin baik. Tentu saja demi alasan kesehatan. Kalau bukan kita sendiri yang menjaganya, mau siapa lagi? Banyak sumber menyebutkan bahwa kimpul merupakan salah satu bahan pangan kaya karbohidrat yang bisa menurunkan berat badan karena kandungan senyawa bioaktif giosgenin dan polisakarida larut air.
Selain itu kimpul juga dipercaya bisa menstabilkan tekanan darah dan kolesterol. Kimpul juga baik untuk mencegah diabetes karena kandungan gulanya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan nasi. Informasi-informasi seperti ini tentu ini merupakan berita gembira, terlebih bagi yang sudah berada di fase 40+ dan wajib waspada dengan beberapa gangguan kesehatan.
Memang benar, Kak biasanya makanan ini bisa terasa gatal di mulut
BalasHapusMengolah kimpul dengan benar tentunya bisa membuatnya tidak gatal di mulut ya
BalasHapusSaya suka banget nih, Kak sama makanan yang satu ini. Enak hihi
BalasHapusTernyata banyak banget nih ya manfaat kimpul ini bagi kesehatan tubuh
BalasHapusTernyata ada caranya sendiri nih ya agar kimpul tidak terasa gatal di mulut
BalasHapusBisa nih caranya dicoba kalau hendak mengolah kimpul di rumah hihi
BalasHapusiki kayak uwi gembili itu bukan yo mba lis...iki biasane aku juga rebus thok enak deh...
BalasHapus