Eh, konten model kalau nggak ……..pasti nggak…. gini ini pertama liat di Tik Tok. Terus banyak juga yang post di Instagram. Di medsos berplaform video lah. Biasanya sih model-model yang “Kalau nggak berangkat umroh…nggak bakalan tau bla..bla. Atau “Kalau nggak jadi ibu…nggak bakalan tau bla..bla. Sekarang saya mau mbikin versi blog. Tema nya kucing saja.
Jadi seandainya nggak ada kucing di rumah, pasti nggak bakalan tau..
Secara waktu, belum lama juga punya kucing di rumah sendiri. Dulu sebelum nikah, iya dari 0-25 tahun selalu ada kucing di rumah. Karena saya posisinya anak bungsu, jadi sudah nganggep kucing kayak adik sendiri.
Menikah, sampai punya anak, libur punya kucing. Cuma bisa suka dari jauh. Nggak dapat ijin dari suami alasannya.
Anak-anak sudah pada sekolah, saya nekad miara kucing di rumah. Lalu mulailah di rumah sering dipakai mampir kucing liar, kucing tetangga, plus kucing sendiri yang sudah beberapa kali ganti. Ada yang meninggal karena kecelakaan, kena racun tikus yang dipasang tetangga, terjebur sumur, pergi atas kemauan sendiri, sampai yang sakit kena terkena virus panleukopenia.
Sekarang, Milku ini kucing resmi keluarga kami. Jantan, hampir 2 tahun, sudah steril. Meskipun begitu, di luar rumah ada sekitar 5 ekor kucing outdoor yang langganan datang setiap hari. Pagi dan sore pada duduk manis di depan pintu dapur, nungguin saya masak + dapat jatah makan.
Sekian lama berinteraksi dengan binatang berbulu ini, tentu banyak hal menarik yang bisa dipelajari. Sesuntuk-suntuk dan sebosan-bosannya ibu rumah tangga yang saban hari ketemu benda mati macam panci, ternyata…….
Kucing itu pereda stress yang cukup ampuh
“Aku kalau ngerasa jengkel, capek itu terus ngelus-elus kucing rasanya enakan” cerita seorang teman yang baru saja memelihara kucing di rumahnya. Eh, tapi nggak cuma temen saya tadi kok. Selain mampu mengendalikan stress, saya pun ngerasa kucing itu bisa jadi pembunuh rasa jenuh yang ampuh. Kenapa?
Ngobrol Sama Kucing Itu Menyenangkan
What!! Ngobrol sama kucing? Memang kucing bisa paham apa yang kita omongin?
Ha..ha, nggak tau kalau itu. Tapi kucing itu kalau diajak ngobrol mendengarkan kok. Cuma reaksinya aja antar kucing yang berbeda. Ada yang diajak ngobrol nyaut (menjawab) dengan bahasanya, beberapa bereaksi dengan menatap dan berkedip, ada lagi yang kalau diajak ngomong malah plonga plongo. Apapun reaksinya, yang penting hasrat ngobrolnya tersalurkan aja… Ya, daripada ghibbah kan?
Ah, mungkin ini terlihat aneh dan “agak gila” untuk sebagian orang. Tapi yakin, bagi catlover hal seperti ini biasa saja. Terutama untuk orang-orang yang sehari-hari ketemu sama kucing.
Mendengarkan Dengkuran Kucing Itu Menenangkan
“Rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr”
Begitulah suara kucing kalau mendengkur. Ia bisa mengeluarkan dengkuran saat tidur ataupun pas matanya terbuka saat ia merasa nyaman. Dan percaya nggak percaya ternyata kucing itu adalah binatang yang punya kontribusi untuk kesehatan kita.
Banyak sumber menyatakan kalau dengkuran kucing itu bisa menguatkan tulang, menurunkan tekanan darah, menurunkan resiko serangan jantung, dan beberapa manfaat lainnya. Gara-gara ada kucing di rumah, saya yang dulu sering mati gaya kalau sudah di rumah sendiri –pak suami kerja dan anak-anak sekolah, sekarang nggak lagi. Selain menghandle urusan rumah, punya kegiatan selingan bersibuk-ria dengan kucing (padahal kucingnya tidur mlulu).
Jadi Lebih Betah di Rumah dan Enggan Untuk Pergi-Pergi
Sebelum ada kucing sih, mau pergi ke luar kota atau kemana untuk beberapa hari, ayo-ayo aja. Setelah ada kucing, selalu mikir panjang kalau mau pergi jauh. Mau dititip di petshop, khawatir kucingnya yang stress. Ya sudah, jadinya di rumah saja.
Jadi, seandainya dulu saya nggak miara kucing, bisa jadi rumah saya lebih bersih dan lebih tertata. Tapi, tanpa kucing saya yakin mental saya yang lemah. Kalau teman-teman sendiri, manfaat apa yang dirasakan setelah ada kucing di rumah?
Posting Komentar
Posting Komentar