eam yang kalau ada waktu luang lebih memilih mbolang ke alam, yuk ngumpul, kita jalan-jalan ke Wonosobo. Bukan rahasia lagi, kalau bentang alam yang menarik menjadi daya tarik utama wisata salah satu kabupaten di Jawa Tengah ini.
Menikmati semur kentang khas Dieng, sembari menikmati view telaga, kabut, dan hamparan tanaman kentang |
Dataran tinggi dengan view alamnya yang mempesona, hamparan kebun teh yang memanjakan mata, menjadi makin sempurna dengan cantiknya panorama telaga. Iya, aktivitas geologi menjadikan daerah Wonosobo memiliki banyak telaga. Beberapa difungsikan sebagai penampungan air semata, tapi tak sedikit pula yang dijadikan lokasi wisata.
Setidaknya, ada 5 wisata telaga di Wonosobo yang kerap menjadi pilihan wisatawan, tentu saja karena daya tarik yang dimilikinya.
Telaga Warna
Telaga warna berada di Dataran Tinggi Dieng, tepatnya Desa Dieng Wetan, Kejajar Wonosobo. Biasanya, pengunjung datang ke telaga ini sekalian menikmati Candi Arjuna dan juga Kawah Sikidang karena secara Lokasi, ketiganya berdekatan.
Disebut Telaga Warna karena katanya, warna telaga bisa berubah-ubah yaitu hijau, kuning, atau terkadang warna-warni seperti Pelangi. Saat saya ke Telaga Warna, warna dominan yang paling dominan saat itu adalah hijau. Kandungan sulfur yang tinggi, menjadi penjelas kenapa warna air di Telaga Warna bisa berubah-ubah.
Udara yang sejuk, kondisi seputaran telaga yang telah tertata rapi menjadi daya tarik utama dari Telaga Warna. Selain itu, sembari mengelilingi telaga kita juga bisa sekalian melihat tempat-tempat bersejarah seperti Batu Tulis, Gua Jaran, Gua Semar, dan juga Gua Pengantin. Sayangnya, tidak ada informasi detail yang tersedia mengenai peninggalan-peninggalan tersebut.
Keberadaan taman, banyaknya tanaman perindang, serta spot foto di beberapa sudut telaga menjadi nilai plus untuk Telaga Warna. Untuk bisa masuk dan menikmati semua keindahannya, pengunjung dikenai harga tiket sebesar 22.000 per orang, dan sekaligus merupakan tiket terusan untuk Telaga Pengilon.
Telaga Pengilon
Posisi Telaga Pengilon ini bersebelahan dengan Telaga Warna. Iya, dekat banget. Anehnya, air dari masing-masing Telaga ini jauh berbeda. Kalau air di Telaga Warna berwarna kehijauan, air di Telaga Pengilon berwarna bening, jernih layaknya cermin atau bahasa jawanya pengilon.
Berkaitan dengan air dari Telaga Pengilon ini, ada sebuah mitos yang hidup dalam masyarakat bahwasanya si air telaga bisa digunakan untuk membaca hati seseorang. Saat seseorang bercermin dan wajahnya terlihat lebih baik, maka ia merupakan orang yang baik hati. Begitu juga sebaliknya.
Kalau Telaga Warna ditata sedemikan rupa, ditanami aneka bunga untuk mempercantik suasana, sebaliknya Telaga Pengilon. Tempat ini dibiarkan apa adanya, alami. Ibarat gadis, bisa jadi Telaga Warna adalah sosok yang cantik dan pintar bersolek, sementara Telaga Pengilon tak ubahnya perempuan yang tampil apa adanya. Menarik yang mana? Lebih ke soal selera sih ya kalau itu.
Telaga Cebong
Dinamakan Telaga Cebong, karena saat dilihat dari atas maka bentuk telaga menyerupai cebong atau bayi katak. Secara lokasi, telaga ini juga berada di Dataran Tinggi Dieng. Dibandingkan dengan Telaga Warna dan Telaga Pengilon, posisi Telaga Cebong lebih tinggi dan berada di wilayah Desa Sembungan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Harga tiket masuk ke Telaga Cebong sebesar 15.000/pengunjung, sudah termasuk tiket untuk naik ke Bukit Sikunir. Lokasi keduanya juga berdekatan. Dari Telaga Cebong ke Puncak Bukit Sikunir, kita hanya butuh sekitar 30-45 menit berjalan kaki.
Selain digunakan sebagai tujuan wisata, Telaga Cebong merupakan sumber air utama bagi hamparan lahan kentang yang berada di sekitar telaga.
Berada di ketinggian, membuat Telaga Cebong sering diselimuti kabut. Iya, di sini dingin tapi alamnya sungguh cantik. Kabut yang sebentar datang, kemudian pergi, begitu seterusnya berkali-kali. Eksotisme telaga, menjadikan banyak pengunjung yang memilih menghabiskan liburan dengan menginap penginapan di seputaran Telaga Cebong.
Telaga Menjer
Pernah melihat video di media sosial dengan visual berupa keseruan menaiki perahu rakit bambu, di tengah suasana telaga yang syahdu? Itulah daya tarik utamanya Telaga Menjer. Telaga yang secara historis terbentuk dari letusan Gunung Pakuwaja ini berada di Desa Maron, Garung, Wonosobo.
Selain menjadi tempat wisata, air dari Telaga Menjer dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air. Rakit bambu, udara dingin, dan suasana telaga yang seringkali tertutup kabut menjadi daya pikat utama Telaga Menjer.
Banyak cara yang biasa dilakukan pengunjung untuk menikmati Telaga Menjer. Beberapa, memilih dengan menggelar tikar, menyantap bekal, dan merasakan kebersamaan. Tapi saya amati yang paling banyak diminati adalah berkeliling Telaga Menjer menggunakan rakit bambu.
Perahu berbentuk rakit yang tengah menunggu penumpang untuk mengelilingi telaga |
Di Telaga ini, puluhan rakit bermesin siap membawa pengunjung untuk menikmati Telaga Menjer secara lebih dekat. Dengan tarif 20.000 rupiah per pengunjung, sekitar 25 menit kita akan dibawa berkeliling telaga.
Telaga Bedakah
Telaga menarik berikutnya yang juga bisa kita kunjungi saat berwisata di Wonosobo adalah Telaga Bedakah. Hal yang paling iconic dari Telaga ini adalah keberadaan ikan-ikan yang sepertinya sudah sangat terbiasa dengan kehadiran manusia.
Iya, di telaga yang terletak di Dusun Bedakah, Desa Tlogomulyo, Kecamatan Kertek, Wonosobo ini ribuan ikan emas dan juga nila sengaja dipelihara di dalam Telaga. Selain ikan-ikannya, udara segar, dan juga view Telaga Bedakah dengan Gunung Sindoro dan Gunung Kembang yang tampak dari kejauhan menjadi poin plus dari Telaga ini.
Untuk bisa menikmati Telaga Bedakah, pengunjung hanya dikenai tiket seharga 10.000 rupiah/orang. Berkunjung ke Telaga Bedakah, semakin terasa sempurna jika teman-teman menyempatkan untuk berfoto di spot-spot cantik yang disediakan, atau mengelilingi telaga menggunakan becak kayuh yang bisa disewa di petugas jaga.
Posting Komentar
Posting Komentar