Galau

2 komentar


Ibu dan anak


Beberapa hari yang lalu, --saat jogging-- langkah saya terhenti sejenak pada sebuah halaman playgroup. Ada pemandangan menarik di sana.. 

Seorang ibu muda tengah membujuk anaknya, untuk masuk ke area sekolah. Di jam dimana seharusnya si anak bergabung dengan teman-temannya, ia justru terus memegangi ibunya.  Merajuk, menangis, tidak mau ditinggal. 

Dari raut mukanya, si Ibu terlihat galau. Antara menuruti keinginan sang anak, atau tanggungan kewajiban dia yang lain (harus bekerja kantoran mungkin?)

Yang pasti, begitu melihat ibu dan anak tadi, memori saya langsung set back ke belakang. Beberapa tahun yang Raka + Alya, pernah juga seperti itu.. Saya pun pernah merasakan galau yang sama. 

Iya, fase dimana keterikatan fisik orang tua dan anak terasa sangat kuat. Mau ke sekolah, mau ditinggal kemana...hampir selalu make "drama". Saya belum pergi pun, udah ditanya "kapan ibuk pulang?" 😀 Pada saat itu terjadi, jujur saya ngerasa...kenapa sih, setelah menjadi orang tua, ibu terutama... ruang gerak kita sempit banget. 

Sekarang masih? Tidak lagi. Anak-anak kadang lebih milih ditinggal kalau ada yang mau bepergian. Lebih milih di rumah. 

Percaya saja, manjanya anak-anak itu ternyata ngangeni kok. Gelendotannya mereka, resah nya anak-anak saat kita tak ada, menandakan kalo kehadiran kita berarti buat mereka kan?

Saat ini Si sulung sudah hampir 18 tahun. Alya juga memasuki masa remaja. Semakin besar, anak-anak akan makin mandiri.  Otomatis, peran dan kehadiran fisik kita sebagai orang tua juga bergeser. 

Waktu berjalan. Saya menua, sementara anak-anak akan tumbuh menjadi dewasa. Ada galau  juga, meskipun itu tak sama. Saat sudah dewasa nanti, 20 tahun ke depan misalnya...akankah nanti anak-anak akan tetap membutuhkan saya?

Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

2 komentar

  1. lama engga ke sini si sulung udah 18 taun aja mbak
    dulu klo ga salah sering posting masih SMP
    emang cepet banget waktu anakku aja udah mau 2 taun padahal kemarin kayaknya baru bisa tengkurap wkwkw
    sebagai orang tua memang ada pikiran gini apalagi klo anak udah punya dunianya sendiri dan mulai jauh dari ortu

    BalasHapus
    Balasan
    1. ha..ha iya. lama nggak saling BW an. He eh, yang sulung dah mau masuk kuliah tahun ini. adeknya, taon depan SMP juga. Njenengan kayaknya dl malah blm berkeluarga pas masih pada rajin BW. Beneran, waktu kayak berlari.........

      Hapus

Posting Komentar