Melatih Anak Berpuasa di Bulan Ramadhan, Bagaimana Caranya?

Posting Komentar
S

elamat menjalankan ibadah puasa teman-teman😊  Bagi  umat muslim, Ramadhan menjadi bulan yang Istimewa. Selain karena wajib puasa, dibulan ini pula nastar, kastangel, jajan aneka rupa bermunculan, katanya pahala dari segala amal baik kita akan dilipatgandakan. Makanya yuk, ah.. gass berbuat baiknya. Share tips dalam bentuk tulisan ini, semoga termasuk sebagai salah satu kebaikan pula. 

Melatih anak berpuasa di bulan ramadhan



Ngomogin tentang puasa, Alhamdulillah sudah beberapa kali Ramadhan ini serumah sudah puasa semua. Tidak ada lagi yang statusnya masih “Latihan” seperti beberapa waktu lalu saat Alya masih bocil. Ada tips-tips khusus nggak untuk melatih anak puasa? Ada lah, dan sepertinya cara ini juga dipraktikan oleh para orang tua jaman dulu yang kemudian saya tiru untuk diterapkan ke anak-anak. 

Melatih Anak Berpuasa

Sebenarnya esensi berpuasa di bulan Ramadhan itu menahan diri. Nggak hanya tidak makan dan minum dari fajar sampai Maghrib, tapi juga mengendalikan banyak nafsu yang lain, emosi misalnya. Poin ini sebaiknya juga disounding ke anak semenjak mereka mulai berlatih puasa. Kapan mulai berlatih? Umur 6an tahun kalau di keluarga saya. Di keluarga yang lain, bisa jadi berbeda. Karena toh sebenarnya yang  wajib menjalankan puasa adalah bagi yang sudah baligh; sudah menstruasi untuk anak perempuan, dan mengalami mimpi basah untuk laki-laki. Jadi poinnya adalah, ada masa/periode yang bisa digunakan untuk latihan dan membiasakan diri dulu.

Nah, selama dalam masa latihan itu anak-anak bisa sekalian diberi pemahaman dan pembiasaan tentang nilai-nilai positif yang dimiliki bulan Ramadhan. 

Sediakan Lingkungan yang Kondusif 

Ini penting banget. Lingkungan yang paling dekat dengan anak adalah keluarga, atau ayah dan ibunya. Jadi memang sudah sepatutnya kalau kita mengharapkan anak-anak yang “tertib” maka sediakan lingkungan yang tertib pula. Anak-anak akan lebih mudah diajak berpuasa di tengah keluarga yang juga menjalankan ibadah puasa, gampangnya seperti itu. 


Latihan Puasa Secara Bertahap

Di masyarakat Jawa, ada istilah poso manuk. Iya, puasa ala burung. Biasanya digunakan bagi anak-anak kecil yang baru tahap awal belajar puasa, dimana jam sahurnya agak siangan (seperti jam sarapan). Setelah fase itu terlewati, ada poso mbedug, poso ashar, dan kemudian baru puasa seharian. 

Poso mbedug artinya memajukan jam buka pada waktu sholat dhuhur. Kalau step itu sudah terlewati, bisa naik ke poso Ashar dimana anak bisa berbuka puasa di waktu Ashar. Baru setelah anak dinilai kuat secara fisik, latihan puasa bisa dilanjutkan dengan seperti puasanya orang dewasa. 


Tak Ada Salahnya Menerapkan Sistem Reward

Semua orang, senang diberi hadiah. Dasar pemikirannya seperti itu. Maka, anak-anakpun pasti akan lebih bersemangat jika kita berikan hadiah jika ia mau melakukan suatu kebaikan. “Nanti kalau tujuan anak hanya hadiah, bukan lagi pahala gimana?” Nggak apa-apa sih menurut saya. Masih anak-anak juga. Nggak perlu idealis dulu. Nanti  kadar keimanan dan ketaatan anak dengan agama akan terbentuk seiring waktu. 

Dulu, jaman saya kecil..hadiah saat saya mau belajar berpuasa dibelikan baju baru untuk lebaran, dan itu sudah senangnya minta ampun. Untuk dua anak saya, biasanya mereka minta hadiah makanan Istimewa di hari terakhir puasa, seperti misalnya Mc D atau minta dibelikan pizza. 

Itu tadi beberapa cara yang saya lakukan untuk membiasakan anak-anak berlatih dan menjalankan puasa sejak mereka kecil. Mungkin teman-teman punya cara yang berbeda, bisa diinfokan di kolom komentar yaa..


Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com
Terbaru Lebih lama

Related Posts

Posting Komentar